TANJUNG REDEB – Sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di komunitas pelajar, PT Berau Coal menggelar kegiatan Rescue Goes to School di SMA 1 Berau, Senin (15/2) kemarin.
Chief Emergency Group PT Berau Coal, Hendry Achmad, menerangkan, dampak yang terjadi pascabencana meliputi semua aspek kehidupan. Mulai dari korban jiwa, rusaknya infrastruktur, lumpuhnya perekonomian sampai timbulnya masalah sosial. Untuk meminimalisir dampak yang terjadi, maka harus dilakukan manajemen atau penanganan bencana yang baik.
Untuk itu lanjut Hendry, Rescue Goes to School hadir di komunitas pelajar. Penanganan tak hanya meliputi aspek medis, tapi juga non medis. Karena itu, menurut dia dibutuhkan satu pelatihan berkesinambungan.
Dijelaskannya, Rescue Goes to School merupakan bagian dari kegiatan rangkaian peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) bertujuan untuk mencari bibit dari anak-anak muda, salah satunya dengan memberikan edukasi kepada pelajar. Selain itu, ada beberapa materi yang disampaikan, yaitu manajemen bencana, First Aid and Fire Rescue.
Untuk tahap pertama, pelajar akan mendapatkan ilmu awal, yaitu bagaimana cara mereka menghadapi situasi tanggap darurat, bagaimana mereka bisa mengerti secara global bahwa ketika terjadi bencana perlu adanya manajemen. “Dan di dalam komponen pengoperasiannya nanti, selalu ada tahapan bagaimana proses pra bencana, pra darurat, dan pra pascadarurat,” ungkapnya.
Pra bencana mencakup kegiatan pencegahan, kesiapsiagaan, serta peringatan dini. Kegiatan saat terjadi bencana yang mencangkup tanggap darurat untuk meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan search and rescue (SAR), dan bantuan darurat dan pengungsian. Kegiatan pascabencana sendiri yaitu kegiatan pemulihan.
Setelah kegiatan Rescue Goes to School berakhir, PT Berau Coal akan mengambil 5 pelajar dari masing-masing sekolah untuk mengikuti pelatihan gabungan. “Pelajar yang akan di ambil harus memiliki pemahaman materi yang telah kita berikan. Karena di sana nanti mereka akan menghadapi situasi yang seolah-olah situasi tersebut nyata terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, As Liyanti Nor siswi kelas X ini, mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan Rescue Goes to School. Selain bermanfaat bagi diri sendiri, juga bagi orang lain. “Semua yang diajarkan bermanfaat. Kita menjadi tahu pertolongan pertama saat terjadi bencana. Seperti kebakaran, apa yang kita lakukan saat adanya korban,” katanya.