Bupati Berau Muharram, meresmikan dua program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal di Kampung Long Lanuk, Selasa (17/3). Kedua program ini yaitu pembangunan Masjid Ar-Rahman dan instalasi jaringan listrik. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti pembangunan serta penekanan tombol jaringan listrik.
Kepala Kampung Long Lanuk, Solaeman menyampaikan apresiasi kepada perusahaan yang telah merealisasikan PPM dalam pembangunan dan pemenuhan fasilitas di kampung. Dengan adanya fasilitas yang baru ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat untuk lebih mudah menjalankan aktivitasnya.
Ia menjelaskan, selama ini listrik yang digunakan merupakan bantuan dari PT Berau Coal berupa genset. Hal ini pun membuat keterbatasan masyarakat dalam pemanfaatan listrik. “Semoga dengan masuknya jaringan ini dan dialiri PLN, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Selain itu juga, Solaeman bersyukur, atas pembangunan Masjid Ar-Rahman, karena 20 persen masyarakat di sana memeluk agama Muslim.
Sementara itu, VP Director Operations Support and Relations PT Berau Coal, Gatot Budi Kuncahyo mengatakan, terealisasinya program PPM ini karena tanggung jawab dari perusahaan dalam pembinaan masyarakat lingkar tambang. Di mana Kampung Long Lanuk ini menjadi kampung terakhir yang dipenuhi fasilitas dasar berupa listrik. “Kenapa lama, karena jarak jaringan yang ditarik ke sini cukup jauh hingga 8 kilometer,” ujarnya.
Pembangunan jaringan ini dilakukan sejak 2017 dan selesai di akhir tahun 2019 lalu. Sebanyak 171 tiang listrik untuk tegangan menengah, 18 tiang tegangan rendah, 200 KVA trafo untuk menerangi 139 rumah dengan daya 1300 VA. “Total anggaran dalam pembangunan jaringan ini senilai Rp 7 miliar. Sementara untuk masjid dibangun seluas 144 meter persegi dengan dana Rp 1,2 m,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Berau, Muharram menyampaikan, dengan adanya kepedulian perusahaan ini membantu pemerintah daerah dalam menjalankan roda pembangunan. Saling mendukung antara perusahaan dan pemerintah ini lah yang membuat pembangunan berjalan merata khususnya di kampung. “Dua sarana ini merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi di masyarakat,” jelasnya.
Kepada masyarakat, Muharram berpesan agar memanfaatkan listrik yang ada ini dalam menjalankan ekonomi kreatif keluarga. Dorongan ini juga diharapkan bisa dijalankan di seluruh kampung. Dengan berkembangnya ekonomi kreatif di masyarakat ini tentu menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan perekonomian di daerah. “Mulai sekarang kita harus mulai berpikir untuk menjalankan sektor-sektor lain mengantikan tambang,” katanya.
Sementara untuk masjid yang telah terbangun ini. Diharapkan tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik saja. Tapi benar-benar dimaksimalkan sebagai sarana meningkatkan mental spiritual masyarakat.
Sumber: Berau Post edisi Rabu, 18 Maret 2020