PT Berau Coal saat meraih penghargaan dalam TOP CSR Awards 2023.

PT Berau Coal, perusahaan tambang batu bara terkemuka di Indonesia, merayakan hari jadinya yang ke-41 pada hari Selasa, 30 April 2024. Acara peringatan yang bertajuk “Tumbuh Berinovasi, Kuat Berkolaborasi” ini diselenggarakan di halaman Head Office PT Berau Coal dengan mengusung semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Sementara itu, Arief Wiedhartono menyampaikan, dalam perjalanannya, PT Berau Coal tidak lepas sebuah kolaborasi.

“Dalam perjalanannya hingga sekarang tidaklah mudah, tapi PT Berau Coal sudah membuktikan dengan kolaborasi bersama karyawan, masyarakat dan stakeholder, kita dapat melewati tantangan-tantangan yang ada dan membangun Bumi Batiwakkal ini,” ucapnya. 

Sejak didirikan pada tahun 1983, PT Berau Coal telah menempuh perjalanan panjang dalam industri pertambangan batu bara. Dengan mengusung nilai-nilai inti perusahaan yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Kepedulian, dan Keunggulan, PT Berau Coal berkomitmen untuk menjalankan operasional pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Bangun Generasi Emas Melalui Pendidikan dan Kesehatan BerkualitasT Berau Coal berkomitmen untuk membangun generasi emas melalui program pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Program ini selaras dengan program pemerintah dan dijalankan melalui berbagai inisiatif, termasuk membangun Politeknik Sinar Mas Berau Coal, memberikan beasiswa, dan mendukung program Wajib Belajar 12 Tahun.

Politeknik Sinar Mas Berau Coal. 

PT Berau Coal juga fokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dan pelatihan guru. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan menciptakan suasana sekolah yang lebih menyenangkan.

Di bidang kesehatan, PT Berau Coal membangun fasilitas jamban sehat untuk meningkatkan sanitasi masyarakat, berkontribusi dalam pencegahan dan penanganan stunting, dan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

PT Berau Coal juga mendukung Pemkab Berau dalam membangun Rumah Sehat Baznas dan menyediakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Berau.

Bupati Berau mengapresiasi komitmen PT Berau Coal dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Ia berharap upaya ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Dorong Masyarakat Maju, Berdaya, dan Mandiri melalui Pembangunan Infrastruktur yang Memadai dan Pengembangan Ekonomi yang Berkelanjutan

Sebagai penunjang kebutuhan dasar dan perekonomian masyarakat Berau, PT Berau Coal telah memfasilitasi dengan membangun berbagai infrastruktur serta sarana dan prasarana yang tersebar di seluruh kampung sekitar operasional penambangan. Mulai dari pembangunan jembatan, jalan usaha tani, rumah layak huni, penyediaan listrik dan air bersih, pembangunan fasilitas ibadah seperti masjid, gereja, Taman Pendidikan Alquran (TPA), pembangunan gedung sekolah, rumah pintar, pembangunan fasilitas kesehatan seperti gedung posyandu dan puskesmas pembantu (pustu), gedung fasilitas  kampung seperti kantor kepala kampung, gedung BPK LPM, gedung serbaguna, pasar kampung, dan sebagainya. 

Solaiman, Kepala Kampung Long Lanuk yang menjabat pada saat itu turut berterima kasih kepada PT Berau Coal yang telah merealisasikan pembangunan kantor kepala kampung. 

Menurutnya, apa yang diberikan Berau Coal merupakan suatu kepedulian yang besar kepada kemajuan kampung binaannya.

Dia menerangkan, sebagai perusahaan yang beroperasi di Berau, PT Berau Coal telah menjalankan kewajibannya untuk memperhatikan kampung-kampung di sekitar area lingkar tambang.

PT Berau Coal memang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.

Di sektor pertanian, PT Berau Coal telah meluncurkan program Mina Padi, yakni sebuah inovasi menggabungkan budidaya padi dan budidaya ikan untuk mendorong kemandirian pangan dan ekonomi. Program ini diinisiasi pertama kali oleh PT Berau Coal di Kampung Tasuk Kecamatan Gunung Tabur. 

Saat ini sudah ada 153 petani yang mendapat pembinaan yang tersebar di 7 kampung. Hasil dari program tersebut, yaitu Beras Lokal yang diberi nama “Siung Mas” dan ikan yang kemudian menjadi bahan baku untuk program Pemberian Makan Tambahan Bapak Asuh Anak Stunting (PMT BAAS) Mandiri. 

Selain itu ikan dari hasil mina padi juga dikembangkan menjadi salah satu produk unggulan UMKM Kampung Tasuk.  

Dahniar Rahmawati, Kepala Dinas Perikanan Berau turut mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal, karena telah memberikan perhatiannya kepada masyarakat yang ada di sekitar di Kampung Tasuk. Di mana merupakan salah satu sentra padi sawah.

“Kami dari Dinas Perikanan sangat mendukung program yang dijalankan oleh PT Berau Coal dalam rangka ketahanan pangan. Juga dalam rangka meningkatkan produksi ikan budidaya. Harapan hal ini dapat meningkatkan produksi padi dan ikan serta meningkatkan pendapatan para pelaku usaha setempat.” tuturnya. 

Sementara itu, di sektor perkebunan, sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten Berau untuk menjadikan kakao sebagai komoditas unggul di Kabupaten Berau, PT Berau Coal sejak tahun 2010 secara konsisten telah melakukan pengembangan budidaya kakao yang tersebar di kampung-kampung dampingan. Program itu terus berjalan hingga saat ini. 

Program budidaya kakao oleh PT Berau Coal. 

Program budidaya kakao yang dilakukan oleh PT Berau Coal, tidak hanya sebatas pendampingan kepada petani saja, namun kini telah mencapai proses hulu hingga hilir. Salah satu hilirisasi kakao yang dijalankan adalah mendukung pembangunan dan pengembangan Rumah Cokelat Kulanta Labanan Makarti. 

Melalui kerja sama dan dukungan seluruh pihak, Rumah Cokelat Kulanta Kampung Labanan Makarti terus bertransformasi menjadi pusat produksi cokelat lokal yang unggul dan berkualitas. 

Dea Nurwana Solihin, pendiri Rumah Cokelat Kulanta menyampaikan, Rumah Cokelat Kulanta adalah bagian dari unit usaha BUMK Surya Jaya Abadi di Kampung Labanan Makarti. Dalam perjalanannya, PT Berau Coal telah mendampingi Rumah Cokelat Kulanta memperoleh berbagai perizinan dan sertifikasi resmi, seperti perizinan PIRT dan HAKI. Transformasi ini telah membawa Rumah Cokelat Kulanta menjadi sebuah kelompok yang berbadan hukum dan terus berkembang melakukan beragam inovasi produk cokelat jadi. 

Rumah Cokelat Kulanta juga telah menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). Dengan melibatkan anggota KWT sebanyak 15 orang, yang terbagi menjadi 10 orang di bagian produksi dan 5 orang sebagai pengolah pasca panen dari petani RT 009, Rumah Cokelat Kulanta memberikan ruang bagi perempuan untuk turut serta dalam mengelola dan mengembangkan usaha cokelat. 

Di sisi lain, upaya PT Berau Coal dalam mendorong kemandirian ekonomi warga di lingkar operasionalnya, diwujudkan melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Tak terkecuali untuk warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Lati,yang terletak di Kampung Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur melalui program inovasi sosial pengembangan madu kelulut.

Pengembangan madu kelulut sendiri bertujuan mengatasi kelangkaan madu hutan, yang selama ini menjadi andalan masyarakat KAT Lati dalam menopang kehidupan sehari-hari mereka.

Sebagai gambaran, KAT Lati merupakan komunitas adat dari suku Dayak Punan Basap, salah satu suku asli Kalimantan, di Kabupaten Berau. Menjadi salah satu prioritas Berau Coal dalam mendampingi mereka untuk hidup lebih baik.

Puluk, salah satu warga KAT yang menjadi pelopor pengembangan budidaya madu kelulut. Dirinya bersyukur mendapat pelatihan dan pembinaan dari Berau Coal terkait budidaya tersebut.

Menurutnya, budidaya kelulut sejauh ini sangat berdampak besar dalam menopang ekonomi masyarakat KAT secara jangka panjang. Terutama bagi mereka yang sebelumnya menggantungkan hidup pada produksi madu hutan.

“Hasilnya sudah kami rasakan. Kami tidak lagi bingung ketika madu hutan sedang tidak ada. Sekarang kami tetap bisa produksi madu kapan saja, terlebih madu kelulut ini bisa dibudidayakan di dekat rumah. Jadi memang lebih memudahkan. Alhamdulillah program yang diberikan oleh PT Berau Coal ini terus mendorong kami agar kami mandiri secara ekonomi”. ujarnya.

Seluruh produk-produk hasil pendampingan ekonomi PT Berau Coal di kampung-kampung lingkar tambang, dibantu pemasarannya melalui Rumah Kemas Batiwakkal, bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat PT Berau Coal. 

Berdirinya Rumah Kemas Batiwakkal merupakan upaya hilirisasi untuk produk-produk kampung dampingan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Berau  untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat. Selain itu juga PT Berau Coal melakukan berbagai pendampingan yang dilakukan dari kualitas produk, kemasan, aspek legalitas hingga sertifikasi halalnya.

Di tahun 2023 ini, Rumah Kemas Batiwakkal juga mengusung konsep Cafe yang terintegrasi dengan Pusat Penjualan Oleh-oleh di Kabupaten Berau. Hal ini bertujuan untuk memberikan wadah yang lebih luas lagi untuk meningkatkan pemasaran produk UMKM-UMKM di Kabupaten Berau. Setiap pembelian produk di Rumah Kemas Batiwakkal, maka pembeli telah berkontribusi dalam peningkatan ekonomi pelaku UMKM di Kabupaten Berau.

Dedikasi dan komitmen PT Berau Coal dalam menjalankan operasional pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan telah diakui oleh berbagai pihak. Hal ini dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diraih perusahaan, seperti:

TOP CSR Award 2023 dan TOP Leader on CSR Commitment 2023

Penghargaan GOLD Kategori Stakeholder Engagement dari E2S Proving League

Gold Champion BISRA 2023

GMP AWARDS 2023

Memasuki usia ke-42, PT Berau Coal berkomitmen untuk terus tumbuh dan berinovasi, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan.

PT Berau Coal berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa melalui berbagai program dan kegiatan yang dijalankan.

Dengan mengusung semangat “Tumbuh Berinovasi, Kuat Berkolaborasi”, PT Berau Coal optimis dapat mencapai visi dan misinya untuk menjadi perusahaan tambang batu bara yang terdepan di Indonesia dan berkontribusi bagi pembangunan nasional.

Sumber: kaltimtoday.co