IKUT PELATIHAN: Sebanyak 16 peserta dari berbagai kampung mengikuti pelatihan menjahit selama lima hari.

Dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan mendukung ekonomi kreatif di Kabupaten Berau. PT Berau Coal melaksanakan Pelatihan Menjahit Busana Batik menggunakan kain batik Berau. Pemateri yang dihadirkan pun merupakan ahli di bidangnya.

Pelatihan ini berlangsung selama lima hari dan dihadiri perwakilan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Berau dan Rumah BUMN Berau. Kegiatan dimulai sejak Selasa (4/6) di ruang pelatihan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Berau.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Berau, Sri Aslinda Sulaiman Gamalis yang membuka kegiatan ini menuturkan, pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya dalam menjaga warisan budaya.

Pihaknya berharap, Berau Coal sebagai mitra pemerintah, dapat terus mendukung hal tersebut guna menggali potensi daerah.

“Batik merupakan warisan budaya yang sangat penting untuk bangsa kita. Melalui pelatihan ini kita menjaga warisan budaya dengan menambah nilai ekonomi di dalamnya,” terangnya.

“Saya harap melalui pelatihan ini, dapat dipraktikkan dengan baik. Teruslah berkreasi, gali potensi dan berinovasi setelah mengikuti pelatihan ini. Saya harap PT Berau Coal akan terus menyelenggarakan kegiatan ini di setiap kecamatan, untuk menggali potensi mereka,” sambungnya.

Sebanyak 16  peserta yang berasal dari berbagai kampung lingkar tambang mengikuti pelatihan ini. Sebelum dilatih menjahit, para peserta terlebih dahulu dibekali dengan materi tentang kain batik, cara kombinasi kain batik hingga cara menggambar desain busana oleh Anisah Dhiyah Azizah selaku Fashion Designer.

“Menjahit kain batik berbeda dengan menjahit kain non batik. Diperlukan keahlian khusus,” ucapnya. 

Aprita Lestari selaku Community Base Development Superintendent, PT Berau Coal mengatakan, pelatihan menjahit busana batik termasuk dalam program unggulan PPM PT Berau Coal, yakni pengembangan ekonomi khususnya untuk peningkatan kapasitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dirinya mengungkapkan pelatihan ini diadakan guna melanjutkan program PPM sebelumnya, yaitu pelatihan membatik.

“Latar belakang kita melaksanakan pelatihan ini adalah selain memberdayakan masyarakat, juga tindak lanjut dari program pelatihan membatik di beberapa kampung yang sudah dilaksanakan. Pembatik sudah ada tapi penjahit khusus batik belum ada,” ungkapnya.

Dirinya berharap, peserta pelatihan tetap konsisten dalam mengikuti pelatihan ini. Supaya peserta bisa kembali melatih penjahit lainnya dalam hal menjahit kain batik.

“Peserta bisa konsisten dan bersungguh-sungguh selama mengikuti pelatihan, sehingga bisa menghasilkan jahitan yang baik,” harapnya.

Sementara itu, salah satu peserta asal Kampung Long Lanuk, Marsono merasa kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilannya. Sekaligus berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan.

“Saya rasa pelatihan ini sangat bermanfaat. Selama ini di kampung, khususnya untuk laki-laki tidak ada penjahit,” tuturnya.

Melalui mengikuti pelatihan ini, ia berkeinginan bisa mendapatkan keterampilan dan membawa hal baru kepada warga di kampung.

“Saya harap pelatihan ini bisa diadakan setiap tahun agar keterampilan kami semakin terasah lagi,” pungkasnya.

Sumber: beraupost.jawapos.com