Penandatanganan berita acara serah terima pembangunan Elemen Estetis Jembatan Sambaliung oleh PT Berau Coal, Pemprov Kaltim, dan Pemkab Berau.

Elemen estetis itu dirancang oleh John Martono, perancang seni yang berkedudukan di Bandung, Jawa Barat itu merancang elemen estetis di Jembatan Sambaliung.

Buah karya ini adalah hasil kolaborasi PT Berau Coal dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Juga menjawab dorongan Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik beberapa waktu lalu, yang menyebut perlu adanya hiasan dan usaha mempercantik Jembatan Sambaliung untuk mendukung Berau sebagai destinasi wisata unggulan.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menyebut, dirinya sebagai penjabat gubernur hanya menjalankan anggaran yang telah disahkan. Sehingga dirinya tak memiliki kuasa mengutak-atik anggaran untuk melakukan suatu hal, seperti penambahan elemen estetis di Jembatan Sambaliung, namun untungnya ada PT Berau Coal yang mau berkontribusi untuk mewujudkan hal tersebut.

“Untunglah, saya ucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal yang akhirnya mau memberikan dukungan sehingga lahirnya karya seni ini,” jelasnya.

Akmal pun berkelakar, sebagaimana orang mengenal Kabupaten Berau, tentu juga mengenal PT Berau Coal. Sehingga, ia meagar benar bahwa Berau adalah Berau Coal dengan membuat sebuah karya yang dengan melihatnya, mereka mengetahui itu hasil dari PT Berau Coal.

“Saya minta buat satu saja, ‘oh ini Berau Coal yang buat’, saya ingin sampaikan ini (elemen estetis, red) Berau Coal yang buat, Kapten John (perancang, red) hanya dibayar saja,” ujarnya disambut riuh tepuk tangan dan tawa tamu undangan malam peresmian, Sabtu (21/9).

Dengan demikian, Akmal berharap anggapan perusahaan hadir membangun daerah benar adanya. Bahkan dirinya terang-terangan menyatakan bahwa kegiatan pertambangan tidak masalah, selama masih dalam jalur aturan yang berlaku.

“Saya ingin sampaikan perusahaan pertambangan (Berau Coal, red) berkontribusi bagi daerah,” paparnya.

Terpisah, Bupati Berau, Sri Juniarsih, menyatakan pemasangan elemen estetis ini bisa menjadi nilai tambah bagi daerah, juga menjadi nilai sejarah yang akan terkenang.

Tentunya hal ini juga tidak lepas dari dukungan PT Berau Coal yang membantu mewujudkannya. “Saya menyampaikan rasa terima kasih, juga apresiasi Berau Coal atas kontribusinya,” ujarnya.

Dirinya juga menyebut peran serta PT Berau Coal selama ini sangat aktif membantu realisasi program-program pemerintah. Sehingganya, malam itu juga khususnya dalam mewujudkan pembuatan elemen estatis di Jembatan Sambaliung.

“Sehingga ini menjadi nilai tambah, serta diharapkan meningkatkan rasa bahagia masyarakat kita,” ujarnya.

Sementara Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono, menyampaikan kebanggaannya bahwa PT Berau Coal turut serta jadi bagian dari perkembangan kemajuan Kabupaten Berau dan Kalimantan Timur.

Dalam perjalanannya, Berau Coal turut aktif menjadi mitra pemerintah dalam mendorong pembangunan yang strategis baik di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, maupun secara nasional.

“Upaya itu terus kami wujudkan melalui berbagai Program PPM dari berbagai pilar, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan termasuk mendorong kemajuan pariwisata di Kabupaten Berau,” terangnya.

Dirinya juga menyampaikan rasa hormat, dapat turut berkontribusi dalam program pembuatan elemen estetis di Jembatan Sambaliung sebagai bentuk hadiah yang diberikan PT Berau Coal bersama Pemprov Kaltim untuk Kabupaten Berau, dengan menggandeng seniman berbakat, John Martono.

“Kami percaya bahwa kehadiran Elemen Estetis ini akan memberikan sentuhan estetika yang menginspirasi dan memperkaya pengalaman masyarakat dan wisatawan melalui setiap detailnya,” ucapnya.

Dirinya juga menekankan tekad berkomitmen, untuk terus mendukung kemajuan Kabupaten Berau dalam berbagai bidang, melalui program-program PPM dengan berkolaborasi bersama masyarakat dan Pemkab Berau dan Pemprov Kaltim.

“Kami ucapkan terima kasih atas segala arahan dan dukungan yang diberikan kepada kami, sehingga PT Berau Coal dapat terus menjadi mitra pemerintah daerah dan mendukung kemajuan daerah,” jelasnya.

Terpisah, perancang elemen estetis Jembatan Sambaliung yang juga seniman ternama, John Martono, mengungkap, perancangan sendiri sudah dimulai sejak Januari 2024 silam, namun instalasinya baru dilakukan selama kurang lebih 20 hari terakhir dan pembuatan bahan selesai dalam 3 bulan.

John mengklaim karya ini mampu bertahan selama 30 tahun, dengan perawatan yang tidak sulit. Dimana, jika plat hiasan kotor, perawatan bisa dilakukan dengan pembersihan ringan.

“Kalau di Berau sepertinya tidak terlalu kotor, tidak seperti di kota-kota besar,” ujarnya.

Prosesnya sendiri diklaim Jhon turut serta melibatkan pihak Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim, sebagai pemiliki aset jembatan. Sehingga, kolaborasi aktif itu juga turut memperhitungkan beban maksimal yang bisa ditambah.

“Kita kan sudah diskusi bersama, misalnya berat berapa maksimal, terpaan angin juga diperhitungkan,” jelasnya.

Jhon Martono pun membubuhkan muatan lokal yang dipadukan sehingga menciptakan elemen estetis yang indah.

Seniman yang juga pernah membantu Ridwan Kamil, kala itu membantu mendesain estetis keindahan Flyover pertama di Bandung, Jawa Barat.

Elemen estetis ini memiliki makna lokal yang kuat, bagaimana desain dibuat dengan menggabungkan 13 kecamatan yang ada si Berau. Selain itu juga diselipkan tanaman Runtun, yang merupakan tanaman khas Berau. Tak lupa juga motif penyu serta burung enggang mempercantik elemen estetis, juga dengan warna-warna pilihan. 

Sumber: https://beraupost.jawapos.com/