
Aktivitas ekonomi dan pembangunan yang kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir memberi dampak besar terhadap kondisi jalan umum di Kampung Gurimbang, Kecamatan Sambaliung.
Intensitas kendaraan berat yang melintas membuat jalan cepat mengalami kerusakan, mulai dari munculnya debu, hingga lubang di sejumlah titik.
Situasi ini menjadi perhatian serius pemerintah kampung, dan warga setempat.
Kepala Kampung Gurimbang, Juliansyah, mengatakan, peningkatan mobilisasi kendaraan tidak lepas dari geliat pembangunan yang sedang berjalan.
“Beberapa tahun terakhir, pekerjaan pembangunan, peningkatan akses, hadirnya perusahaan, serta aktivitas perekonomian yang meningkat, tentu berpengaruh pada mobilisasi di jalan umum Gurimbang yang begitu intens,” jelasnya, Jumat (28/11/2025).
Jenis kendaraan yang melintas pun beragam. Mulai dari truk ready mix, truk pembawa alat berat, truk panen sawit, hingga truk bermuatan material galian.
Kondisi ini menyebabkan aspal cepat rusak karena usia jalan sudah lebih dari 10 tahun.
“Untuk aktivitas sepadat itu, usia teknis aspal seharusnya hanya bertahan 3–5 tahun. Karena itu, wajar jika sekarang kondisinya mulai rusak dan menimbulkan debu tebal,” terangnya.
Sebagai bentuk respons terhadap keluhan masyarakat, sejak awal 2025, PT Berau Coal bersama mitra kerja telah memberikan empat kali bantuan penambalan sementara.
Bantuan berupa suplai material dan alat berat itu dikerjakan secara gotong royong antara perusahaan dan warga kampung.
Selain itu, perusahaan juga membantu penyiraman jalan dua kali sehari guna mengurangi debu, menyesuaikan kondisi cuaca dan tingkat mobilisasi kendaraan.
Juliansyah pun memberikan apresiasi terhadap bantuan tersebut.
“Kami bersyukur karena permintaan dukungan kami direspons dengan baik. Bantuan material untuk menutup lubang, perataan menggunakan alat berat, hingga penyiraman rutin sangat membantu masyarakat,” paparnya
Tak hanya perbaikan jalan, PT Berau Coal juga terlibat dalam penanganan kondisi darurat.
Tercatat tiga kali terjadi longsoran yang sempat menutup akses jalan Gurimbang.
Perusahaan kembali turun tangan bersama warga untuk membuka jalur agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.
“Berau Coal membantu dengan alat dan pekerjanya. Bersama masyarakat, kami bergotong royong membuka akses agar bisa kembali digunakan,” ungkapnya.
Upaya penanganan jalan sejauh ini masih bersifat sementara. Pemerintah kampung berharap perbaikan permanen segera terwujud.
Saat ini, proses pembangunan penanganan permanen telah dimulai oleh pemerintah, melalui pekerjaan siring dan parit sebagai tahap awal.
Sumber: Berauterkini.co.id