KILAS BERAU – Memperingati HUT ke 31, PT Berau Coal kembali menggelar Berau Coal Drumband Competition (BCDC). BCDC 2014 ini merupakan kompetisi drumband antar sekolah yang digelar untuk ketigakalinya. Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, BCDC tahun ini juga meriah. Tdak hanya dari segi penontonnya, namun juga jumlah peserta tahun ini juga lebih banyak jika dibanding BCDC 2013.
Tahun ini, BCDC tahun ini diikuti oleh oleh 25 sekolah dari berbagai tingkatan, diantaranya 17 Sekolah Dasar, 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 4 Sekolah Menengah Atas (SMA) se de rajat. Peningkatan jumlah peserta ini sesuai dengan harapan pada saat BCDC 2013 digelar. Saat itu, peserta kompetisi di tingkat SMP masih minim. Hanya satu sekolah yang ikut tampil, namun tidak ikut berkompetisi. Dengan bertambahnya peserta drumband di tingkat SMP, kompetisi ini menjadi semakin meriah.
Apalagi dalam BCDC 2014 ini, selain kompetisi drumband, panitia juga menggelar battle drum dan color guard contest antar sekolah, sehingga suasana kompetisi benar-benar terasa. Panasnya battle drum ini bahkan membuat para pelatih terpaksa memanfaatkan waktu istirahat untuk merubah koreografi agar mampu memukau dewan juri dan ribuan penonton yang memadati GOR Pemuda, Tanjung Redeb sejak hari Sabtu (26/4) hingga Minggu (27/4).
Manejemen PT Berau Coal melalui General Manager Public Relation, Teddy Abay, secara keseluruhan, BCDC tahun ini mengatakan, selain jumlah peserta yang lebih banyak, BCDC 2014 juga semakin berkualitas. “Dari segi kualitas dan kuantitas juga semakin lebih baik, karena itu BCDC ini bisa menjadi ikon Kabupaten Berau,” ujarnya.
Ditambahkannya, BCDC ini merupakan salah satu bentuk kepedulian PT Berau Coal dalam dunia pendidikan. “Jadi tidak hanya dibidang akademik, prestasi dibidang lain, seperti drumband ini juga merupakan bagian dari dunia pendidikan,” paparnya.
Meski berjalan sukses, pelaksanaan BCDC ini akan dievaluasi untuk meningkatkan kualitas kompetisi dalam kegiatan BCDC di tahun-tahun mendatang. Apalagi, BCDC selalu menjadi bagian dari perayaan HUT PT Berau Coal.
Teddy juga mengatakan, pihaknya berencana mengusulkan drumband sebagai salah satu cabang olahraga yang bisa dipertandingkan dalam even-even olahraga baik ditingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional. “Ini juga perlu dipikirkan, apalagi kalau melihat populasi dan popularitas drumband semakin meningkat,” katanya lagi. Hanya saja, kata Teddy untuk menjadikan drumband menjadi salah satu cabang oleharaga, pihaknya masih terkendala persoalan dana dan administrasi.
Makmur : Jadi Kegiatan yang Positif
SEMENTARA itu, Bupati Berau, Makmur HAPK yang membuka Berau Coal Drumband Competition (BCDC), Sabtu (26/4) me ngatakan, BCDC merupakan kegiatan positif. Selain meningkatkan kerjasama tim dalam satu sekolah, di sisi lain, BCDC ini juga bisa menciptakan suasana kom petisi antar sekolah.
“Saya kira ini adalah kegiatan yang positif, anak-anak sekolah bisa memanfaatkan waktu luang-nya untuk kegiatan-kegiatan seperti ini. Jadi mereka tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba atau ikut balapan liar,” kata Makmur saat membuka BCDC 2014.
Makmur berharap, PT Berau Coal bisa melaksanakan kegiatan BCDC ini setiap tahun. “Karena ini bisa mendorong anak-anak kita, supaya lebih berprestasi di luar bidang akademik. Kami juga berharap, mereka bisa mengikuti lomba di tingkatan yang lebih tinggi,” tandasnya.
Ketua Bidang Pertandingan BCDC, Rendi Anlivianda mengatakan, kompetisi kali ini memang berbeda jika dibanding BCDC tahun sebelumnya. “Kalau tahun kemarin, hanya ada satu lomba yang kita gelar, tahun ini tiga jenis yang kita lombakan, yaitu Colour Guard Con-test, Battle Drum,” paparnya. Selain itu, Panitia juga menyediakan 94 tropi untuk meningkatkan semangat para peserta.
Penambahan kategori ini, akan membuka peluang bagi para peserta untuk meraih prestasi. Kedepan, kata Rendi, pihaknya akan berupaya menambah kategori lomba. Menurutnya penambahan kategori lomba itu juga akan mem berikan kegiatan positif bagi para pelajar. “Karena kalau kategorinya lebih banyak, anak-anak akan lebih sibuk mempersiapkan diri mengahadapi lomba. Mereka jadi tidak punya waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak jelas,” bebernya. Agar lebih fair, kata Rendi, pihaknya juga mendatangkan dewan juri dari PDBI Provinsi Kaltim.