Bupati Minta Warga Tidak Lagi Melintasi Jalan Hauling
PT Berau Coal kembali merealisasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan jembatan di Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung. Jembatan tersebut akan menghubungkan kawasan Tumbit Dayak dengan Tumbit Tahap di kampung tersebut.
Tujuan pembangunan jembatan, agar memudahkan warga yang berkendara bisa lebih aman dan nyaman, tanpa harus melewati jalan hauling yang tentunya sangat berbahaya bagi warga. Pembangunan jembatan tersebut, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Berau Muharram, sekira pukul 09.00 Wita kemarin (18/7).
Sebelum meletakkan batu pertama, Bupati Muharram menuturkan, bila jembatan tersebut selesai dibangun, dia meminta warga tidak lagi melintas di jalur hauling. Karena, selain bukan jalur umum, jalur hauling yang merupakan jalur lintasan angkutan batubara perusahaan, sehingga memiliki risiko besar bagi pengendara yang melintasinya.
“Alhamdulillah, PT Berau Coal mendengarkan keluhan masyarakat terkait masalah jalur lalu lintas yang mereka lalui setiap harinya, dengan membangun jembatan. Hal ini tidak lain untuk kepentingan masyarakat luas,” katanya.
Muharram mengharapkan, masyarakat juga berkomitmen untuk tidak lagi melintas di jalur hauling. Namun memanfaatkan jembatan yang dalam proses pembangunan tersebut. Muharram juga mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal yang selalu hadir dan memberikan solusi bagi masyarakat.
“Hampir 70 persen peresmian yang saya lakukan, selalu dari PT Berau Coal. Mereka menggelontorkan anggaran besar setiap tahunnya untuk masyarakat. Hal inilah yang perlu diapresiasi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kampung Tumbit Dayak Ahmad Syuhada menuturkan, pembangunan jembatan merupakan satu langkah bagus bagi masyarakat Kampung Tumbit Dayak. “Selama ini, akses darat satu-satunya cuma jalur hauling itu. Risiko juga besar, karena masyarakat harus berhadapan dengan kendaraan besar-besar.
Setelah fasilitas jembatan dibangun, masyarakat Tumbit diminta tidak melalui jalan hauling lagi demi keselamatan bersama,” katanya. Dengan pembangunan jembatan, masyarakat Kampung Tumbit Dayak sangat terbantu. Meskipun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, namun masyarakat telah menanti untuk bisa melintasi jembatan tersebut.
“Kami berterima kasih atas program CSR berupa fasilitas umum jembatan yang akan dibangun, kami mendukung keberadaan PT Berau Coal karena banyak memberi manfaat positif di segala lini kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu VP Operational Support & Relations Director PT Berau Coal Gatot Budi Kuncahyo menuturkan, pembangunan jembatan tersebut menggunakan dana CSR perusahaan. Jembatan dibangun menggunakan kerangka besi dengan panjang 120 meter, lebar jalan 3 meter dan lebar trotoar 0,75 meter. Jembatan yang dibangun, punya kekuatan untuk menahan beban kendaraan hingga 8 ton.
“Ini merupakan komitmen kami yang masuk dalam 4 pilar PT Berau Coal, yakni infrastruktur, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Kami juga mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Berau yang terus mendukung operasional PT Berau Coal,” katanya.
Gatot menjelaskan, dengan adanya pembangunan jembatan, diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Hal itu juga untuk mengurangi kecelakaan di area hauling. “Tentunya kami tidak ingin masyarakat menggunakan jalur hauling untuk lalu lintas keseharian mereka. Berangkat dari kepedulian tersebutlah, terbangun jembatan Tumbit Dayak ini,” pungkasnya.