Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bersama The Nature Conservacy (TNC), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Dharma Bakti Berau Coal (YDBBC) menggelar kegiatan Inovasi Membangun Kampung Sejahtera di Hotel Makmur, Rabu (17/7) lalu.
Dalam kegiatan yang digelar cukup meriah ini dihadiri Bupati Berau Muharram, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau Ilyas Natsir, Lurah Panggungharjo Bantul Wahyudi Anggoro Hadi, sejumlah kepala kampung dan pejuang SIGAP.Pada kesempatan itu, Muharram mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termaksud PT Berau Coal yang turut mendukung program ini. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir banyak perwakilan kampung asal Berau yang berhasil lolos ke tingkat provinsi.“Seperti Kampung Tepian Buah, lalu Maluang dan tahun ini adalah Batu Putih. Bahkan informasinya sudah masuk dalam lima besar tingkat nasional,” ucapnya.
Dengan terus berjalannya program SIGAP, dirinya menginginkan semakin banyak kampung yang ada di Berau menjadi juara baik di tingkat provinsi hingga nasional. “Semoga beberapa tahun mendatang kampung-kampung kita masih bisa terus juara,” tandasnya.
Ditemui seusai acara pembukaan, Manager Community Development PT Berau Coal, Hikmah mengatakan, pihaknya melalui YDBBC turut menjadi bagian untuk menyukseskan program SIGAP yang merupakan program kerja sama antara Pemkab Berau, TNC dan UGM. “Dalam hal ini kami memberikan kontribusi berupa dana supaya kegiatan bisa berjalan semakin baik selama satu tahun,” katanya.
Menurutnya, program SIGAP merupakan sebuah program yang layak didukung karena turut memberdayakan kampung yang ada di Berau. Terlebih di antaranya merupakan kampung lingkar tambang.Karena itu, PT Berau Coal diterangkannya ingin turut berkontribusi untuk kemajuan kampung melalui pendampingan dari pejuang SIGAP.
“Karena pendampingan yang diberikan itu tidak hanya di sisi administrasi saja, tapi juga inovasi. Dampaknya cukup besar bagi kampung selama ini,” terangnya. “Hal ini dibuktikan juga dengan banyaknya kampung yang sebelumnya masuk kategori tertinggal naik statusnya menjadi berkembang. Itu karena secara fisik data kampung seperti profil sudah 100 persen dimiliki kampung,” tambahnya.
Dirinya pun berharap, ke depannya pendampingan yang diberikan pejuang SIGAP mampu terus membantu kampung dalam tata kelola pemerintah dan turut berperan dalam memunculkan inovasi di kampung, hingga akhirnya meningkatkan status kampung menjadi lebih baik.
Sumber: Berau post edisi Kamis, 18 Juli 2019