Diikuti Antusias Ratusan Masyarakat
PT Berau Coal bersama Yayasan Budha Tzu Chi Sinar Mas, serta Dinas Kesehatan, dan RSUD Abdul Rivai, melakukan kolaborasi dalam menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis untuk Masyarakat Berau dan sekitarnya.
Rangkaian awal bakti sosial tersebut adalah pendaftaran, kemudian dilanjutkan untuk pelaksanaan screening katarak yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Makmur, Tanjung Redeb, Sabtu (8/7).
Manajer Community Development PT Berau Coal, Muhammad Sulaiman, menjelaskan, pada Sabtu (8/7) lalu terdapat ratusan calon pasien yang mengikuti tahapan screening, jika dinyatakan lolos tahapan screening kemudian bisa dilakukan tindakan operasi katarak gratis.
“760 pendaftar ikut screening, apabila dinyatakan lolos, akan dilakukan tindakan operasi pekan depan. Pendaftar sendiri mayoritas datang dari Berau dan sekitarnya termasuk Kutim hingga Kaltara,” ujarnya Sabtu (8/7).
Hal ini merupakan komitmen kuat PT Berau Coal melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) memberikan perhatian terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Tentu dengan berkolaborasi bersama pihak-pihak terkait sehingga saling berkesinambungan.
“Di bidang kesehatan, salah satu upaya kita adalah dengan melaksanakan operasi katarak massal gratis ini, semoga memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara Ketua Baksos Yayasan Budha Tzu Chi, dr Ruth Atmaja, sebagai Non Goverment Organization (NGO) atau yayasan nirlaba yang bekerja sama dengan PT Berau Coal menyebut, dalam aksi ini Ia membawa sebanyak 8 orang tenaga kesehatan dari Jakarta untuk membantu proses screening katarak.
“Ada 8 dokter mata dan 8 tenaga kesehatannya, namun untuk screening ini 8 anggota dari Jakarta yang membantu,” ujarnya.
Menurut Ruth, salah satu kebutuhan medis yang diperlukan oleh masyarakat Berau adalah pengobatan operasi katarak. Sebab, biaya yang tinggi dan akses terbatas menyebabkan tidak semua orang bisa menggapainya.
“Kebetulan di Berau setelah dilakukan analisis data, menunjukkan kebutuhannya adalah operasi katarak. Karena tidak banyak orang yang bisa mengaksesnya secara mandiri,” terangnya.
Terpisah, Anto, pria yang setahun lagi genap berusia 60 tahun salah satu pasien yang akan menerima operasi katarak gratis pada Sabtu (15/7) mendatang. Dirinya juga menyampaikan rasa terima kasih dan syukur atas apa yang diberikan. “Ini jadi sebuah harapan untuk saya setelah 3 tahun saya menderita katarak,” terangnya.
Sebelum dirinya mengetahui bahwa ia menderita katarak, Anto berprofesi sebagai supir angkutan travel antar kota/kabupaten dan antar provinsi. Namun pada 2020 silam, Ia baru mengetahui bahwa dirinya mengalami katarak.
“Memang pandangan saya berkurang, mata saya sebelah kanan tidak bisa melihat. Hanya seperti warna putih saja yang saya lihat,” tuturnya.
Dengan adanya operasi katarak gratis ini, memberikan dirinya harapan untuk bisa kembali melihat keindahan dunia seutuhnya. (/sen/**/sam)
Sumber: berau.prokal.co