Kegiatan Raimuna Cabang yang digelar Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Berau juga diisi dengan pengenalan mengenai search and rescue (SAR), yang didukung oleh Tim SAR PT Berau Coal. Dalam kegiatan ini, Tim SAR Berau Coal memberikan penjelasan mengenai apa itu SAR, bagaimana cara kerjanya, dan makna lambang SAR.
Kegiatan ini mendapat sambutan baik oleh anggota pramuka yang menggelar kemah di Bumi Perkemahan Mayang Mangurai, Teluk Bayur.
Ajis Mansyah, Ketua Panitia Pelaksana Raimuna Cabang Kwarcab Berau menuturkan, pihaknya mendapat dukungan dari PT Berau Coal untuk memberikan penjelasan mengenai SAR. Tentunya hal ini akan menambah wawasan bagi anak-anak pramuka. “Pramuka kan lebih kepada alam. Jadi ilmu ini sangat bermanfaat,” ujarnya.
Para peserta diberikan materi yang sangat menarik mengenai memberikan pertolongan kepada korban yang tersesat di dalam hutan, atau hilang saat mendaki. “Sudah pasti itu sangat berguna. Pramuka ini kan pencinta alam. Mainnya di alam,” lanjutnya.
Ajis juga mengucapkan terima kasih kepada PT Berau Coal, yang mendukung dan memberikan pelatihan dan materi mengenai SAR. Ia juga berharap agar kegiatan ini bisa terus berlanjut ke depannya. “Suatu pengalaman baru buat mereka. Kira-kira ke depannya akan dipergunakan untuk apa. Untuk penyelamatan diri sendiri juga bisa,” katanya.
Sementara itu, Armansyah selaku Insiden Komander LMO PT Berau Coal, menuturkan materi yang diberikan mulai dari arti bendera SAR, hingga simbol-simbol yang ada pada SAR.
Ia juga menjelaskan mengenai ESAR (Explorer Search and Rescue), salah satu ilmu SAR yang dikembangkan untuk menangani situasi darurat (tersesat atau hilang), atau tertimpa musibah saat melakukan penjelajahan di alam bebas. Penekanan ESAR lebih pada teknik pencarian yang dikerjakan oleh SRU Darat (Ground Unit) sehingga navigasi gunung menjadi sesuatu yang mutlak untuk dikuasai.
“Penjelasan kami lebih kepada pencarian korban hilang atau tersesat di gunung,” jelasnya.
Penjelasan ini sendiri tentu menarik perhatian para peserta. Berbagai pertanyaan pun mereka ajukan. Mulai cara membaca arah angin, navigasi, maupun melihat kompas. Armansyah mengatakan, semua itu butuh proses untuk mempelajarinya. “Kami juga mengajarkan cara pencarian korban tenggelam. Kami dari PT Berau Coal selalu siap berbagi ilmu mengenai SAR,” katanya. (*/hmd/***/har)
Sumber: Berau Post Edisi 31 Agustus 2019