SAMARINDA, 5 Juni 2015 – Berau Coal kembali mendapat penghargaan atas pengelolaan lingkungan hidup, Predikat Emas kembali diraih site Binungan PT Berau Coal dalam penerimaan penghargaan Program Peringkat Kinerja (PROPER) Propinsi Kalimantan Timur (Prop Kaltim) periode 2014-2015.
Penghargaan Proper Prop Kaltim yang berlangsung malam tadi, diserahkan langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur, Drs. H. Awang Faroek Ishak, M.M, M.Si di Lamin Etam. Heri Azwar, Direktur PT Berau Coal mengungkapkan, “Proper Emas merupakan apreasiasi dari pemerintah Kaltim atas pencapaian kinerja pengelolaan lingkungan hidup di Tambang BC, kali ini Binungan dapat yang mendapat Emas, sedangkan tambang Sambarata dan Lati hijau”.
“Kami berterima kasih atas bimbingan yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan BLH Kab Berau dalam melakukan pengelolaan lingkungan di operasional tambang BC”. Tambah Heri. ditengah kondisi bisnis batu bara yang sulit, Berau Coal tetap menjalankan komitmen dan kinerja bisnis beretika, melakukan pengelolaan lingkungan dan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Perusahaan yang saat ini menaungi 11.976 pekerja itu memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan lingkungan hidup serta keselamatan dan kesehatan kerja yang diaplikasikan dalam Kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) dan aturan Be GeMS (Berau Coal Green Mining System) yang mendapatkan sertifikasi sistem manajemen berbasis ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007 oleh Llyod’s Register Quality Assurance pada 5 Maret 2014.
Saridi, Manager Environment menambahkan, salah satu program tutup tambang yang dijalankan di site Binungan adalah peternakan terpadu di lahan bekas tambang. Tujuan dari program ini supaya ketika kegiatan tambang berakhir, peternakan menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat seputar tambang Binungan, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Awalnya, peternakan ini hanya menyediakan 91 ekor sapi betina dan 5 ekor sapi jantan. Dalam kurun waktu 2 tahun, populasi sapi yang diternakan di luar kandang itu meningkat menjadi 211 ekor sapi yang terdiri dari 33 jenis brahman cros, 163 jenis bali, dan 15 jenis donggala.
Untuk menjaga kualitas hasil peternakan, uji lab dilakukan rutin berkala, salah satunya Pada 2013 lalu, bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, uji lab terhadap analisa logam berat yang terkandung di dalam rumput-rumputan dan tanaman penutup tanah untuk hijauan pakan ternak hingga pada daging dan organ dalam sapi. Hasil menunjukkan rendahnya nilai residu logam berat yang bersifat toksik bagi manusia seperti kadmium, merkuri dan arsenik yang masih dalam batas aman dan batas aman dikonsumsi daging sapinya.
Peternakan sapi ini merupakan bagian dari pengembangan pertanian terpadu pascatambang, oleh karena itu dilakukan pemanfaatan biogas dari kotoran sapi. Selama ini Biogas tersebut digunakan untuk menyalakan kompor, menghidupkan genset, mesin pompa unit bio urine, dan kompresor di area operasional PT Berau Coal.
Di Binungan pula terdapat lapangan golf yang diberi nama Binungan Golf Course (BGC) dengan luas 24 hektar yang merupakan pengembangan program pascatambang di atas lahan bekas tambang H3N. BGC yang mulai dibangun sejak 2006 ini resmi beroperasi pada 17 Desember 2011 dengan memiliki 9 hole, bunker, rough dan kolam yang ditata sedemikian rupa sehingga menjadi tantangan sendiri para pegolfer untuk menaklukan lapangan ini.
Lanjut Saridi, salah satu pengelolaan lingkungan yang lain adalah upaya efisiensi energi, sumber daya air, serta pengendalian pencemaran udara dalam kegiatan operasionalnya. PT Berau Coal melakukan pengaspalan jalan sepanjang 23 Km dari Binungan – Suaran, memasang ecodrive pada unit hauling yang dapat menurunkan fuel rate, memperpendek jarak angkut pada hauling overburden, dan menurunkan beban emisi dengan menerapkan bi-fuel (liquid dan gas/ LNG) pada transportasi tambang.
Program pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 di lingkup operasional PT Berau Coal meliputi pemanfaatan oli atau pelumas bekas oleh pihak ketiga untuk didaur ulang menjadi produk minyak pelumas dasar (base oil) yang dapat dimanfaatkan kembali, accu bekas yang dikirim ke pihak ketiga berijin untuk didaur ulang dan penggantian penggunaan kain majun dengan tissue wypall pada kegiatan pembersihan workshop.
Selain itu, pemberdayaan komunitas melalui program corporate social responsibility menjadi salah satu komitmen utama PT Berau Coal. Hal ini sejalan dengan kesedaran bersama untuk berkontribusi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Berau Coal melalui Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal berupaya mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.
Berau Coal fokus pada program empat pilar yakni pendidikan dan IPTEK, kesehatan dan gizi, lingkungan sosial dan budaya, program pembangunan infrastruktur di kampung sekitar tambang, dan mendukung program pengembangan ekonomi berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah daerah Kabupaten Berau melalui agrobisnis dan pariwisata daerah melalui Berau Tourism Board.