SAMARINDA – Ratusan perusahaan tambang batu bara, rumah sakit dan bidang lainnya se-Kaltim menerima penghargaan program peringkat (peringkat) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, Kamis (5/6) pagi. Masing-masing ada yang menerima proper merah, biru, hijau, dan emas. Termasuk perusahaan tambang batu bara PT Berau Coal yang terdiri tiga site, yakni site Lati, site Binungan dan site Sambarata.
“Kami berterima kasih terhadap Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemkab Berau yang telah membina dan membimbing pengelolaan lingkungan hidup di operasional tambang Berau Coal. Proper emas dan hijau adalah bentuk apresiasi terhadap upaya yang telah kami lakukan dalam menjaga dan mengutamakan pengelolaan lingkungan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas General Manager Corporate Communication PT Berau Coal, Singgih Widagdo kepada Kaltim Post setelah ia menerima proper emas dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak bersama sejumlah perusahaan lain, kemarin.
Menurut Singgih, pihaknya bertanggung jawab pada parameter-parameter yang disarankan Pemprov Kaltim. Terus berusaha mempertahankan proper emas dan site yang proper hijau ditingkatkan menjadi proper emas.
Acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 5 Juni 2014 Provinsi Kaltim Penyerahan Anugerah Proper dan Penganugerahan Lain kemarin berlangsung pagi hari di halaman kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Samarinda. Biasanya, penganugerahan proper tersebut dilaksanakan malam hari di Lamin Etam.
PT Berau Coal membawahi tiga site batu bara Site Lati mendapat proper emas, site Binungan dan site Sambarata masing-masing mendapat proper hijau.
Disebutkan, penghargaan proper bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan. Proper Provinsi Kaltim dilaksanakan setahun sekali setiap tanggal 5 Juni sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Penilaian proper berdasarkan ketaatan dari pelaksanaan dokumen lingkungan (AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan/ UKL (Uji Kelayakan Lingkungan) – UPL (Uji Pemantauan Lingkungan), upaya pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan penganggulangan kerusakan lingkungan khususnya bagi kegiatan pertambangan.
Peringkat hijau dalam penghargaan Proper membuktikan kegiatan pertambangan batu bara yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai sistem pengelolaan lingkungan, mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat, termasuk melakukan upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
PT Berau Coal memiliki komitmen yang kuat dalam pengelolaan lingkungan hidup serta keselamatan dan kesehatan kerja dengan diterapkannya Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) yang disebut BeGeMS (Berau Coal Green Mining System) yang telah mendapatkan sertifikasi sistem manajemen berbasis ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 oleh Bureau Veritas pada tanggal 1 April 2008 dan re-sertifikasi oleh LRQA (Llyod’s Register Quality Assurance) pada 7 Februari 2014.
Selain itu, manajemen PT Berau Coal memiliki komitmen yang tinggi dalam hal pelestarian lingkungan hidup dan keselamatan serta kesehatan pekerjanya yang dituangkan dalam kebijakan yang terintegrasi yakni Kebijakan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) yang ditandatangani oleh Presiden Direktur dan Kepala Teknik Tambang PT Berau Coal.
Sampai akhir tahun 2013, tercatat PT Berau Coal telah melakukan kegiatan reklamasi seluas 6.005,15 Ha atau 69,6% dari area terganggu dan revegetasi seluas 2.809,78 Ha atau 32,6% dari area terganggu di kawasan hutan maupun non hutan.
Reklamasi lahan bekas tambang tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemajuan tambang dengan menempatkan batuan penutup (overburden) pada disposal, baik di dalam tambang (in pit dump) maupun di luar tambang (out pit dump). Disposal yang telah dinyatakan selesai sesuai desain segera dilapisi dengan soil.
Dalam upaya melaksanakan efisiensi penggunaan energi, lanjut Singgih, sumber daya air serta pencemaran udara dalam kegiatan operasionalnya, di antaranya PT Berau Coal melakukan pengaspalan jalan (double chipseal) sepanjang 23 Km dari Binungan-Suaran, sehingga didapat efisiensi bahan bakar dan sumber daya air dari kegiatan penyiraman jalan.
Program pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 pada kegiatan operasional penambangan PT Berau Coal meliputi pemanfaatan oli atau pelumas bekas oleh pihak ketiga untuk didaur ulang menjadi produk minyak pelumas dasar (base oil) yang dapat dimanfaatkan kembali, dan accu bekas yang dikirim ke pihak ketiga yang berizin untuk didaur ulang.
Sedangkan program pemanfaatan limbah padat non B3 dengan reduce-reuse-recycle bertujuan untuk mengurangi timbulan limbah Non B3 yang dilakukan meliputi:
Pemanfaatan ban bekas untuk material drop structure di area reklamasi dan fasilitas tambang, untuk mengendalikan erosi tanah. Pemanfaatan air secara close sirkuit untuk proses pengelolaan debu batubara di Coal Processing Plant (CPP). Pengurangan penggunaan kertas dengan pemanfaatan kertas bolak balik. Daur ulang kertas menjadi produk kertas daur ulang. Pemanfaatan sampah botol kemasan untuk pembuatan green house bottle. Pembuatan kompos dari sampah organik dan tidak melakukan pembakaran sampah.
Jumlah kompos yang dihasilkan dari bulan Juli 2013 – April 2014 sebanyak 12,19 ton. Bahan dasar kompos : sampah dapur, sisa pakan sapi, kotoran sapi, rumput penebasan (pemeliharaan revegetasi). Kompos dimanfaatkan sebagai media tanaman di pembibitan (Nursery).
Selain itu, PT Berau Coal juga melaksanakan konservasi air pada proses bisnis pertambangannya yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan keberadaan daya tampung dan manfaat sumber daya air bagi proses penambangan dan lingkungan sekitar.
Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan pelestarian sumber air, daur ulang untuk pemanfaatan kembali, pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dengan mengacu pada peraturan dan persyaratan yang berlaku.
Program konservasi air dalam proses penambangan batu bara meliputi pemanfaatan air tambang untuk penyiraman jalan, spraying pada kegiatan dumping hopper batu bara dari unit pengangkut di crushing plant. Penggunaan close circuit system untuk pembersihan unit operasional di washing pad. Penggunaan water close circuit di Settling Pond untuk pengelolaan batubara di CPP. Pengaspalan jalan (double chipseal) sepanjang 23 km dari Binungan-Suaran, sehingga didapat efisiensi bahan bakar dan sumber daya air dari kegiatan penyiraman jalan. Penghematan air untuk penggunaan di gedung kantor.
Di lain sisi, juga terdapat kehadiran fauna yang mengikuti kehadiran flora di areal reklamasi PT Berau Coal. Kehadiran fauna menjadi indikator keberhasilan program reklamasi yang dijalankan oleh PT Berau Coal. Oleh karena itu, dilakukan pemantauan dan perlindungan fauna tersebut sebagai bagian dalam keanekaragaman hayati.
Sejalan dengan kesadaran bersama untuk berkontribusi dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan, maka PT Berau Coal melalui Community Development (Comdev), berupaya untuk mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat, PT Berau Coal fokus pada program 4 pilar di antaranya (1) Pendidikan dan Pengetahuan, (2) Kesehatan dan Nutrisi, (3) Lingkungan dan Budaya, (4) Kontribusi Sosial dan Ekonomi serta program infrastruktur.
Fokus program dalam pilar pendidikan dan pengetahuan ini di antaranya: Program pemenuhan wajib belajar 12 tahun. Pemberian beasiswa pendidikan tingkat Diploma, S1, S2 dan S3.Bekerja sama dengan Pemda Berau membangun Berau Training Centre (BTC) yang dikelola bersama dengan Vocational Education Development & Training Center (BIVEDTC). Memberikan bantuan transportasi siswa untuk 419 siswa di kampung Dampingan. Bantuan tersebut diberikan kepada siswa SLTP dan SLTA berupa bantuan transportasi yang jarak pemukiman/kampung cukup jauh dari sekolah dan asrama.
Fokus Program dalam pilar kesehatan dan nutrisi ini di antaranya:Peningkatan sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat. Peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui penguatan posyandu. Peningkatan gizi balita melalui makanan tambahan di posyandu. Penguatan pokja sanitasi lingkungan dalam menjalankan program di rumah pintar dan sanitasi.
Beberapa kegiatan untuk pelestarian budaya di Kabupaten Berau telah didukung oleh PT Berau Coal di antaranya adalah: bantuan untuk acara penobatan Pemangku Adat Keraton Sambaliung dan keikutsertaan dalam Festival Keraton Nusantara serta penunjang operasional keraton Sambaliung dan Gunung Tabur serta pelestarian lomba adat perahu panjang.
Fokus program dalam pilar kontribusi sosial dan ekonomi ini adalah program agribisnis seperti pengembangan budidaya kakao dan karet, pengembangan budidaya jeruk, local bussiness development yang menitikberatkan program pada pengembangan mitra kerja lokal serta penguatan kelompok-kelompok pemberdayaan ekonomi lokal.
Selain 4 Pilar tersebut, PT Berau Coal juga melaksanakan program resettlement di Kampung Meraang, Tumbit Melayu sebanyak 67 unit dan di KAT Km 2 Lati sebanyak 18 unit, total pembangunan sebanyak 85 unit rumah layak huni tipe 60.