Ribuan pelajar Berau tengah mempersiapkan diri dalam mengikuti event Berau Drum band Competition (BDC) 2015. Kompetisi drum band (perkusi) bergengsi tahunan tingkat pelajar ini akan diikuti oleh 31 tim peserta dari 6 Taman Kanak-Kanak (TK), 15 Sekolah Dasar (SD), 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 5 Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setingkatnya dalam memperebutkan 90 piala Bupati Berau pada 18 – 19 April 2015 di Lapangan GOR Pemuda, Tanjung Redeb.
Antusias para pelajar, guru serta orang tua pelajar dari tingkat TK hingga SMA hingga masyarakat Berau cukup besar dalam gelaran kompetisi ini. Terbukti tak sedikit masyarakat yang tumpah ruah membanjiri lapangan GOR Pemuda ditiap tahun gelarannya.
“Kehadiran masyarakat yang menyaksikan kompetisi ini menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan event ini berjalan sukses atau tidak, dan BDC telah membuktikan diri tiap tahunnya sebagai salah satu event yang dapat dikatakan sukses yang pernah digelar di Berau” ujar Dani Dani Apriatmaja, Steering Committee BDC ketika ditemui di sekretariat, Selasa (17/3).
Pada gelaran kompetisi tahun ini Mars Pemerintah Kabupaten Berau & Mars Berau Coal menjadi lagu wajib yang dibawakan oleh setiap tim, ditambah lagu bebas kreasi dari masing-masing tim
Sedangkan untuk kategori yang dikompetisikan terdapat sembilan nomor yakni Best General Effect, Best Visual, Best Colour Guard, Best Brass Performance, Best Percussion Performance, Best Drum Majoret, Best Majoret/ Field Commander, Best Custom dan Battle Drum yang diikuti tim peserta dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau setingkatnya.
Menginggat tim peserta SD lebih banyak dibandingkan SMP dan SMA, maka juga diperebutkan juara harapan tingkat SD di kompetisi. Selain itu, juga diadakan lomba majalah dinding (mading) tingkat SMA dengan mengambil tema “Positifnya Ekstrakurikuler Drumband, Cegah Kenakalan Remaja di Berau Dan untuk umum juga digelar BDC Photo Hunting ketiga yang bekerjasama dengan klub pecinta fotografi – Isomoto.
Berbeda dengan peserta tingkat SD hingga SMA yang langsung dinilai oleh dewan juri, khusus tingkat TK pemenang dinilai berdasarkan polling terbanyak dari penonton yang hadir saat pertandingan berlangsung. Setiap penonton hanya berhak menyetorkan satu kupon polling yang bisa diambil di stand panitia.
Juri yang dilibatkan dalam kompetisi ini merupakan professional dibidangnya antara lain dari Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kalimantan Timur (Kaltim), Rahmat Setiawan yang melakukan penilaian general effect, Agus Sumanto dari PDBI Samarinda yang menilai music brass, dan Ade Dwita – pelatih marching band colour guard Separada Pertamina Balikpapan yang akan menilai colour guard performance.
Selain itu dari Berau, Erson Susanto yang dikenal sebagai salah satu seniman di Bumi Batiwakkal juga akan menilai visual performance, ditambah M. Rizal dari PDBI Kalimantan Utara (Kaltara) yang juga akan menilai music percussion para peserta.
Di tiap tahun gelarannya sejak 2012, kompetisi drum band tingkat pelajar yang didukung langsung oleh PT Berau Coal (BC) ini mengalami peningkatan jumlah peserta. “Tahun lalu ada 25 peserta, tahun ini jumlah peserta meningkat menjadi 31 peserta” ujar Dani.
Dani menyampaikan tujuan dari penyelenggaraan kompetisi drum band ini, juga lantaran ingin memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat Berau, yang selama ini hanya melihat drum band sebagai ajang hura-hura, bermain musik seperti yang terlihat saat acara pawai.
“Sayang sekali kan kalau hanya dimainkan saat pawai, kemudian menghilang begitu saja, padahal mereka sudah belajar bagaimana caranya memainkan alat musik yang berbeda-beda, dan menyeragamkan nada,” terang Dani yang juga menjadi pelatih drum band di beberapa sekolah menengah atas ini.
Dengan segala potensi yang dimiliki oleh para pelajar itu menjadikan Dani berpikir perlu adanya suatu event yang mampu mewadahi kreatifitas tersebut. “Berawal dari obrolan dengan salah satu teman yang juga menjadi karyawan BC pada 2011 di pos sekuriti SMK 1, Alhamdulillah gayung bersambut, BC menyambut positif kegiatan ini, BDC perdana bisa dilaksanakan pada 2012 bulan April hingga gelaran keempat ini” kenang Dani.
Pria yang juga bertugas sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit satu-satunya milik plat merah di Berau ini menyampaikan bahwa dengan adanya panggung bernama BDC ini, menjadikan objektif tujuan para pelajar yang selama ini berlatih drum band lebih jelas dan terarah.
Tahun depan, Dani menargetkan gelaran ini tidak hanya di lingkup pelajar Berau saja tapi melibatkan pelajar dari Kaltara seperti Bulungan yang notabene wilayahnya dekat dengan Berau
Harapannya dari pelaksanaan kompetisi ini, Pengurus Cabang Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) bisa terbentuk di Kabupaten Berau, sehingga Kabupaten Berau bisa mengirimkan wakilnya pada event olahraga tingkat Propinsi dan Nasional seperti PORDA dan PON.