TANJUNG REDEB– Forum Komunikasi Pemberdayaan Lingkar Tambang (FK-Pelita) PT Berau Coal kembali menggelar musyawarah besar (Mubes) ke-3, di Aula Hotel Cantika Swara, Jalan Gunung Panjang, Selasa (30/9) kemarin.
Agenda Mubes yang diselenggarakan 3 tahun sekali, ini dibuka Bupati Berau Makmur HAPK, disaksikan oleh manajemen PT Berau Coal, juga dihadiri oleh sejumlah camat, serta seluruh anggota FK Pelita dari sejumlah kampung di 5 kecamatan.
Ketua Panitia Mubes FK Pelita 2014, Awaludin mengatakan, Mubes ini sangat penting karena akan menentukan arah kepemimpinan ke depan setelah berakhirnya masa bakti periode 2010-2013. “Selain itu juga akan dilakukan penyusunan atau pembaharuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) FK Pelita dan program kerja ke depan,” ungkapnya.
FK Pelita, lanjut dia, selama ini telah melakukan tugasnya dengan baik, yaitu melakukan pendampingan dan pengawalan realisasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dianggarkan oleh PT Berau Coal untuk 37 kampung binaan.
“FK Pelita memiliki tugas memastikan dana tersebut sampai sesuai peruntukannya,” bebernya.
Karena itu, Awaludin berharap, dengan Mubes ini, dapat melahirkan pimpinan yang lebih berkualitas dan aktif, sehingga bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Sementara Bupati Berau, Makmur HAPK dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan PT Berau Coal atas terbentuknya FK Pelita yang menjadi mediator bagi masyarakat dan perusahaan untuk menyalurkan dana CSR.
Karena itu, Makmur berpesan kepada peserta Mubes, agar dalam menyusun AD/ART organisasi dilakukan pengkajian yang mendalam dan terus disempurnakan. Selain itu, ia juga mengatakan, dalam memilih pemimpin, hendaknya memiliki jiwa sportifitas yang tinggi, qanaah (merasa cukup), dan visioner. “Dengan demikian, maka kegiatan dapat disusun dengan baik,” katanya.
Terpisah, Community Relation PT Berau Coal, La Ode Ilyas mengungkapkan, sejauh ini FK Pelita terdiri dari 3 site, yakni site Binungan, Lati, dan Sambarata. Pada Mubes kali ini, masing-masing site akan mencalonkan 2 anggotanya untuk bersaing menjadi pimpinan. Kemudian yang terpilih berhak menentukan formatur anggota FK Pelita.
“Pengurusan FK Pelita baru ini nantinya akan menangkap kebutuhan-kebutuhan yang ada di masyarakat, kemudian membantu untuk merencanakan program community development (Comdev) yang tepat,” ujarnya.
Setidaknya tahun ini, PT Berau Coal telah menganggarkan dana CSR sebesar Rp 65 miliar untuk disalurkan kepada seluruh kampung binaannya.
CSR tersebut dilaksanakan dengan dasar empat pilar, plus infrastruktur. Pertama pendidikan dan pengetahuan, seperti beasiswa, peningkatan mutu guru, pembangunan asrama pelajar, dan sebagainya.
Pilar kedua adalah sosial dan budaya, pilar ketiga ekonomi, dan keempat yaitu kesehatan, nutrisi, dan pengembangan wisata.