Juri Sri Ayu kala menempuh pendidikan tinggi di Jakarta.

Namanya Juri Sri Ayu. Dia seorang perempuan yang tumbuh di Komunitas Adat Terpencil (KAT). Sejak kecil, sudah merantau demi mengejar pendidikan. Dari yang awalnya terpencil kini ke ibukota DKI Jakarta.

Meninggalkan kampung halaman adalah pilihan mutlak baginya. Itu dilakukan agar cita-citanya terwujud di masa depan. Meskipun, harus menjalani kerasnya kehidupan untuk anak seusianya.

Keinginannya untuk mendapatkan pendidikan tinggi, lahir dari keinginan sederhana yaitu bisa memberikan manfaat bagi orang-orang.

“Di tempat saya belum ada sekolah yang memadai. Saya ingin menjadi perawat, agar bisa membantu orang-orang. Terutama di kampung-kampung terpencil,” jelasnya.

Wanita yang akrab disapa Juri ini, lahir dalam Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Pengawan, KM 21 Sambarata, Berau. Perempuan yang kini berusia 22 tahun itu, sedang mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan. Menjadi bukti komitmennya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Banyak kisah menarik tentangnya. Terutama kala dia menceritakan perjalanannya, mulai dari masa kecil hingga bisa berkuliah di Akademi Keperawatan Harum Jakarta. Sesuatu yang tak pernah dibayangkannya ketika kecil.

Dulu kata dia, semasa kecil dirinya sering kali ikut orang tua-nya menginap di hutan. Sebagaimana, kehidupan masyarakatnya yang hanya bergantung pada sumber daya alam di hutan.

“Di hutan, saya ikut mengambil madu dan memancing. Kadang juga ikut mengangkut kayu ulin. Saya juga ikut orang-orang bikin tas dari rotan, sampai ikut berburu,” kenangnya masa kecil.

Namun, seiring berjalannya waktu terjadi banyak perubahan. Mau tidak mau, membuatnya juga harus menyesuaikan peradaban. Terutama dari segi pendidikan.

Beruntung, saat itu hadir PT Berau Coal di KAT Pengawan untuk melakukan pendampingan. Serta mendukung anak-anak KAT mengenyam pendidikan seperti anak-anak kebanyakan.

Dirinya pun ditawari untuk bersekolah sesuai dengn cita-citanya. Kesempatan emas itu pun tak dilewatkan oleh keluarga Juri, khususnya nenek tercintanya.

“Nenek mendorong saya untuk melanjutkan sekolah atas saran dari Berau Coal. Menurut nenek, ini peluang yang baik untuk saya, dalam mencari pengalaman agar bisa mendapatkan wawasan lebih luas,” terangnya.

Berbekal dari dukungan keluarga dan perusahaan. Dirinya membukatkan diri untuk mengambil kesempatan itu. Langkah kecil dengan penuh keyakinan, kini mengantarkan dirinya didepan gerbang harapan yang lebih besar.

Juri memulai dari pendidikan dasarnya di SDN 010 Berau, setelah itu ke SMPK WR. Soepratman, dan sekolah menengah di SMK Sehat Persada.

Juri mengungkapkan keinginan untuk menjadi perawat dimulai sejak ia duduk di bangku SMP. Menurutnya dengan menjadi perawat dirinya bisa berguna untuk orang-orang sekitar.

“Sudah menjadi cita-cita saya sejak duduk di bangku SMP. Berawal dari keinginan merawat orang tua saya sendiri, kemudian saya ingin bisa merawat orang di kampung saya juga,” paparnya.

Selain berangkat dari keinginan mulia, Juri mengatakan sejak mempelajari ilmu keperawatan di bangku SMK Persada, banyak hal menarik diperolehanya.

“Yang seru karena kita bisa membantu orang. Apalagi saya semakin kagum melihat perawat yang pandai merawat orang lain, pokoknya kukuh harus jadi perawat,” katanya.

Selain dukungan dari Keluarga, Juri merasakan banyak sekali manfaat berkat dukungan Berau Coal. Dia berharap, Berau Coal dapat terus mendukung putra-putri daerah, untuk semakin semangat lagi dalam menempuh pendidikan.

“Dengan bantuan dari Berau Coal lah saya bisa menempuh pendidikan sampai sekarang. Dari SD sampai dengan kuliah, saya selalu didampingi oleh Berau Coal. Sehingga, saya bisa fokus menimba ilmu,” katanya.

“Pendidikan merupakan hal yang penting. Saya percaya melalui pendidikan, kita bisa menjadi apa yang kita inginkan dalam hidup ini,” sambungnya.

Community Development Coordinator PT Berau Coal, Reza Hermawan mengatakan, PT Berau Coal berkomitmen dalam memajukan pendidikan anak-anak.

Apalagi, program utama dan unggulan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal adalah, pendidikan dan ekonomi. Terutama pendidikan vokasi yang mencetak anak-anak muda Kabupaten Berauuntuk siap bekerja.

“Seperti Juri yang mengenyam pendidikan vokasi keperawatan. Harapanya Juhri bisa menjadi contoh generasi mendatang anak-anak KAT untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi untuk masa depan yang lebih baik,” tandasnya.

Sumber: berauterkini.co.id