Perjuangan tim medis yang menangani pasien reaktif virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Berau tampaknya belum menemui titik akhir. Jumlah pasien terus bertambah. Data dari Dinas Kesehatan Berau menunjukkan, saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 29 kasus.
Sebagian wajah mereka memang tertutup masker medis. Tapi sorot mata tak bisa berbohong. Ada kekhawatiran yang begitu nyata terpancar dari mata tenaga medis yang bertugas di posko penanganan Covid-19 Dinas Kesehatan Berau.
Satu per satu berlalu lalang dari ruang ke ruang meski sebelumnya sudah digalakkan kerja dari rumah atau work from home (WFH) oleh Pemkab Berau. Tugas mereka untuk menangani pasien Covid-19 tetap tak kenal lelah, walau tidak langsung berhadapan dengan pasien terkait Covid-19 di ruang isolasi.
Mereka juga rentan terpapar virus corona. Tapi dengan alasan kemanusiaan dan tugas mulia, para petugas medis ini tetap menjalaninya dengan ikhlas dan semangat. Mereka juga sebenarnya rindu dengan kondisi normal seperti sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga tanpa khawatir dan takut terjangkit virus corona.
Kondisi yang tidak pernah terbayangkan ini membuat imunitas tubuh sebagian petugas medis terkadang mudah menurun. Inilah yang membuat mereka lebih mudah terinfeksi dari pasien positif Covid-19 yang mereka rawat.
Penyemangat mereka saat ini adalah kesadaran dan kerja sama masyarakat agar lebih bijak saat keluar rumah. Seperti menggunakan masker saat bepergian dan mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain, dan menghindari kerumunan orang. Termasuk beberapa kebijakan dari pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Tak kalah penting lagi, yang mereka butuhkan alat pelindung diri (APD), nutrisi tambahan, serta vitamin yang tidak semua petugas medis mampu memenuhinya. Apa yang mereka butuhkan sedikit demi sedikit terpenuhi melalui bantuan pihak swasta. Seperti Rabu (6/5) lalu, di tengah guyuran hujan, dua mobil berjenis sedan putih tampak menurunkan beberapa kotak alat medis. Di dalamnya ada Face Shield, Coverall, Disenfektan serta masker medis. Beberapa orang tim peduli bencana dari PT Berau Coal tampak sibuk memastikan bantuan APD yang akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Berau sebagai salah satu posko Covid-19.
Ya, bantuan itu diserahkan untuk tim medis di posko Covid-19 Dinas Kesehatan, sebagai bentuk kepedulian salah satu perusahaan pertambangan batu bara di Bumi Batiwakkal ini. Bantuan kemanusiaan ini diserahkan pihak PT Berau Coal kepada Kepala Dinas Kesehatan, Iswahyudi, yang diwakilkan Sekretaris Dinas Kesehatan, Halijah Yasin.
“Kami memang sangat membutuhkan APD ini. Tanpa ini kami ibarat berperang tanpa senjata. Terlebih kita tidak tahu sampai kapan wabah akan berakhir. Jadi tidak bisa memprediksi apakah stok APD yang kami miliki mencukupi,” ujar Halijah, usai menerima bantuan tersebut.
Ada 10 buah Face Shield, 21 buah Coverall, 6 botol Disenfektan serta 10 kotak masker medis, yang diserahkan ke posko Covid-19 Dinas Kesehatan.
Public Relations Manager PT Berau Coal, Arif Hadianto, yang menangani bantuan untuk posko Covid-19, menyebutkan bantuan itu merupakan bentuk kepedulian PT Berau Coal pada tim medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Selain Dinas Kesehatan, bantuan serupa juga diserahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai dan RS Darurat Covid-19, Cantika Swara.
“Bantuan APD untuk tim medis ini merupakan bentuk komitmen kami mendukung Pemkab Berau dalam penanggulangan dan penanganan Covid-19. Sebagai garda terdepan, mereka harus terlindungi,” kata Arif.
Namun untuk menyalurkan bantuan APD itu, ada kendala yang dihadapi pihaknya. Yakni pengadaan barang yang terkadang cukup sulit didapat.
“Tantangannya saat ini, kita berlomba-lomba untuk mendapatkan alat pelindung medis serta kebutuhan lain untuk tim medis. Karena hampir semua orang membutuhkan barang ini. Pengadaan juga kadang terhambat karena keterlambatan pengiriman. Tapi semoga apa yang diberikan PT Berau Coal ini bisa membantu tim medis dan menjadi semangat bagi mereka dalam menjalankan tugas mulianya,” tutupnya.
Sumber: Berau Post edisi Jumat, 8 Mei 2020