Grand opening Rumah Kemas Batiwakkal yang diusung oleh PT Berau Coal diresmikan oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih pada Rabu (14/6/2023).
Kegiatan itu dihadiri Wakil Ketua II DPRD Berau, Ahmad Rifai; Kapolres Berau, AKBP Shindu Brahmarya; Komandan Kodim 0902/Berau, Letnan Inf. Dony Fatra, jajaran manajemen PT Berau Coal dan Mitra Kerja PT Berau Coal, pimpinan perbankan dan hotel, pelaku UMKM Berau, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Sri Juniarsih menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh jajaran manajemen PT Berau Coal atas berdirinya Rumah Kemas Batiwakkal sebagai pusat oleh-oleh lengkap khas Berau, yang memungkinkan para wisatawan berbelanja di satu tempat dan bisa memperoleh beragam jenis pilihan oleh-oleh maupun kerajinan asli dari Berau.
“Besar harapan saya, dengan berdirinya Rumah Kemas Batiwakkal ini juga akan membangkitkan kreativitas dan semangat berkarya para pegiat UMKM dalam mengenali potensi kampung masing-masing, menumbuhkan iklim berusaha yang kompetitif, terciptanya nilai ekonomi yang bersumber dari ide dan inovasi masyarakat berbasis kearifan lokal dan menjadikan kabupaten Berau semakin dikenal di Indonesia hingga mancanegara sebagai salah satu destinasi wisata yang unggul dan berkualitas,” ucapnya.
Sementara Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono menjelaskan, sesuai dengan upaya pemerintah Indonesia yaitu membangun ekonomi kerakyatan, sebagaimana Siaran Pers Kemenko Perekonomian Pada Oktober 2022 lalu, bahwa Presiden Indonesia telah memberikan arahan untuk melakukan pengembangan UMKM naik kelas.
Hal ini mengingat peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlah persentasenya mencapai 99% dari seluruh pelaku usaha. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Oleh sebab itu, upaya-upaya pengembangan UMKM terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk PT Berau Coal. Melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan Community Enterprise Development (CED), PT Berau Coal telah melakukan pengembangan ekonomi masyarakat di kampung dampingan dan UMKM-UMKM di Berau secara konsisten, mulai dari pelatihan-pelatihan, dukungan prasarana hingga proses pemasaran.
“Inilah cikal bakal dari pembuatan Rumah Kemas, bagian dari upaya hilirasi untuk produk-produk kampung dampingan dan UMKM di Berau. Rumah Kemas ini kami canangkan sebagai Pusat Oleh-Oleh dan Cafe sebagai sentra produk dan pendampingan UMKM serta wadah berkumpulnya masyarakat Berau, khususnya para generasi muda untuk berkarya dan berkreasi. Hal ini merupakan upaya dalam mendorong peningkatan ekonomi yang berkelanjutan di Berau,” jelasnya.
Untuk diketahui, saat awal didirikan, Rumah Kemas dikenal dengan nama Rumah Kemas Berau Creative. Namun, berganti menjadi Rumah Kemas Batiwakkal pada grand opening untuk memperkuat branding sebagai bagian dari kearifan lokal Berau yang dikenal dengan nama Bumi Batiwakkal.
Kata Batiwakkal sendiri diambil dari bahasa daerah yang memiliki arti usaha masyarakat yang tidak henti-hentinya melaksanakan tugas kewajibannya, lengkap, cukup baik, dan sempurna di jalan yang diridhai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Dari makna itu, semangat Batiwakkal menjadi pendorong bagi kami agar terus dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Berau melalui Rumah Kemas,” jelasnya.
Rumah Kemas Batiwakkal merupakan bagian dari cerita panjang pendampingan yang dilakukan oleh PT Berau Coal di kampung-kampung sekitar operasional perusahaan. Ada produk Madunta, Madu Hutan Asli Kalimantan yang diproduksi oleh Komunitas Adat Terpencil Suku Dayak Punan Basap, madu menjadi sumber ekonomi untuk kehidupan mereka.
Pendampingan untuk KAT Lati ini sendiri telah dilakukan dari awal mereka hidup nomaden hingga mereka bisa hidup menetap, jadi untuk satu produk saja di Rumah Kemas, memiliki cerita yang cukup panjang.
“Sama halnya dengan cokelat Berau Cocoa yang diproduksi dari biji kakao yang langsung dihasilkan oleh petani-petani lokal, begitu juga beras Siung Mas yang diproduksi dari hasil panen petani dari Tasuk dan beberapa kampung lainnya di Berau,” ujarnya.
Sehingga menurutnya, Rumah Kemas Batiwakkal merupakan rumah untuk mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga para pelaku ekonomi ini dapat memberikan kualitas penghidupan yang lebih baik kepada keluarga, seperti pendidikan dan kesehatan.
“Dengan Rumah Kemas Batiwakkal, kami akan menciptakan kepastian pasar dan mengembangkan kemandirian para pelaku UMKM. Kami ingin memberikan dukungan yang tepat dan memastikan bahwa para pelaku UMKM di Berau memiliki lingkungan yang kondusif untuk berkembang dan berkarya,” ungkapnya.
Di Rumah Kemas Batiwakkal, selain menyediakan produk-produk UMKM Dampingan PT Berau Coal, juga menyediakan berbagai fasilitas lain, seperti halnya Co-Working Space, Meeting Room, Family Spot, yang harapannya menjadi salah satu tempat nongkrong yang ramah buat keluarga maupun anak-anak muda.
Sebelum menutup sambutannya, Arif mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Berau dan seluruh pihak terkait atas dukungan dan sinergi yang terjalin baik selama ini dengan PT Berau Coal dan seluruh mitra kerja sehingga kami secara berkelanjutan dapat menjalankan program-program Pengembangan dan Pemberdayan Masyarakat dengan baik.
“Semoga sinergi baik ini dapat terus memberikan manfaat positif bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.
Sumber: kaltimtoday.co