Investasi Masa Depan, Mandirikan Para Petani
Berau Coal bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Perkebunan, serta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur, membantu petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri. Bantuan itu berupa bibit kakao sebanyak 12.000 batang. Bibit yang diserahkan merupakan jenis bibit unggul yaitu KLON ICCRI 06 H dan KLON ICCRI 08 H.
Bantuan tersebut langsung diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Perkebunan Berau, Sumaryono dan Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono, pada Jumat, 24 Juli 2020.
Sumaryono menerangkan, pihaknya akan melakukan pelatihan agar petani bisa lebih mudah memahami teknis budi daya atau penerapannya dengan baik ke depan. Bukan hanya itu, menurutnya dengan bantuan 12.000 bibit kakao itu, bisa menjadi investasi masa depan para petani.
“Peran pemerintah dalam hal ini adalah bagaimana sinergi kita untuk mendorong petani dalam rangka teknis budidayanya, dan cara mengurus dengan baik dan benar, sehingga bisa mendapatkan hasil yang memuaskan,” katanya, usai penyerahan bibit.
“Kami lakukan pendampingan seperti pemeliharaan maupun pendampingan pengendalian organisme pengganggu tanamannya. Jadi kami juga mendistribusikan obat-obatan, dan pelatihan melalui pengembangan kapasitas kelembagaan,” imbuhnya.
Menurut Sumaryono, membuka perkebunan kakao bisa menguntungkan para petani. Dalam satu hektar kebun kakao, bisa menghasilkan 2 ton biji kakao kering. Dalam satu hektar itu, estimasi penghasilan sekitar Rp5 juta per bulan dan menurutnya hal tersebut bisa menjadi investasi masa depan.
“Misal petani bisa menggarap 2 hektar, berarti bisa dapat Rp10 juta per bulannya. Harapan kami dengan program yang sudah ada ini adalah untuk meningkatkan pendapatan para petani. Jadi ini juga investasi masa depan petani,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Birang Jaya Mandiri, Ambo Tolah mengakui, peran PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan sangat berpengaruh dalam membantu meningkatkan produksi kakao kelompok tani sehingga berpengaruh terhadap penghasilan dan kualitas yang menunjukkan kemajuan dari sebelumnya.
“Mudah-mudahan ke depannya lebih baik lagi, karena sebelum PT Berau Coal masuk, memang kualitas dan harga kakao mengalami kemunduran,” ungkapnya.
“Tapi sekarang dengan adanya beberapa pembenahan kami bisa melakukan perbaikan, dan sama-sama memahami masalah penjualan kakao ini. Harapan kami produksi kakao lebih baik lagi,” lanjutnya.
Dirinya juga menerangkan bahwa pihaknya sedikit lega dengan adanya bibit yang akan diberikan ini. Pasalnya, ke depan pihak petani tidak lagi kesulitan memasarkan hasil kakao yang dihasilkan. “Jadi kami juga lega, karena hasil kami akan dibeli PT Berau Coal, dan kami tidak lagi sibuk untuk mencari pembeli,” imbuhnya.
Sementara Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono mengatakan, bantuan bibit kakao ini sebagai bentuk partisipasi perusahaan dalam memberikan pendampingan kepada petani kakao yang ada di Kabupaten Berau dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Berau dan Provinsi Kalimantan Timur. Harapannya ke depan petani kakao dalam kelompok tani ini bisa mandiri.
“Ini merupakan serangkaian program pendampingan PT Berau Coal dan Dinas Perkebunan kepada petani kakao yang ada di Berau, dari hulu sampai hilir. Pendampingan yang dimaksud adalah bagaimana petani menanam, sampai nanti saat memetik hasilnya,” jelas Arief, di sela-sela kegiatan. (***/HNF/LFF)