Pembangunan jembatan penghubung Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung, segera rampung. Progres pembangunan jembatan yang dibangun sejak Juli 2019 lalu, sudah mencapai 98 persen.
Ditemui di kediamannya, Minggu (26/4) lalu, Kepala Kampung Tumbit Dayak Achmad Jamlan mengatakan, sangat bersyukur dengan segera selesainya jembatan yang dibangun melalui corporate social responsibility (CSR) PT Berau Coal tersebut.
Sesuai pemantauannya, progras pembangunan sudah menyelesaikan tahap pengecoran lantai jembatan. “Jadi tinggal menunggu betul-betul kering baru bisa dilalui. Kalau untuk motor, mungkin sekitar 15 hari lagi sudah bisa melintasi jembatan, tapi kalau mobil, sekitar 40 hari lagi sepertinya,” katanya saat berbincang dengan Berau Post.
Keberadaan jembatan yang akan menghubungkan dua kawasan di Kampung Tumbit Dayak, memang sudah lama diidamkan warga. Namun baru tahun lalu, usulan mereka akhirnya disetujui, walau bukan dari pemerintah. “Ini murni dari PT Berau Coal yang menyediakan dananya. Puluhan miliar anggarannya,” terangnya.
Diyakini, dengan keberadaan jembatan, akan mempermudah masyarakat kampungnya dalam beraktivitas, sekaligus memacu peningkatan perekonomian warga Tumbit Dayak tentunya. “Nanti warga tidak perlu mutar-mutar jauh-jauh lagi. Jadi masyarakat kami yang bertani, tidak perlu lagi mikir dua kali untuk menjual hasil panennya. Tidak perlu lagi harus melalui jalan hauling perusahaan. Yang jelas, inilah (pembangunan jembatan) harapan warga kami selama ini,” pungkasnya.
Diketahui, Jembatan Tumbit Dayak dibangun menggunakan kerangka besi dengan panjang 120 meter, lebar jalan 3 meter, serta lebar trotoar 0,75 meter. Jembatan yang dibangun, punya kekuatan untuk menahan beban kendaraan hingga 8 ton. (*/uga/udi)
Sumber: Berau Post edisi Selasa, 28 April 2020