PT Berau Coal, Pemerintah Kecamatan Teluk Bayur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan TNI/Polri berkolaborasi melaksanakan sosialisasi siaga tanggap bencana di Kecamatan Teluk Bayur.
Sosialisasi dalam rangka mewujudkan Kecamatan Teluk Bayur tangguh bencana ini, dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Teluk Bayur, Rabu (18/12/2024).
Community Relations Manager PT Berau Coal, Muhammad Sulaiman mengatakan, kolaborasi ini dilakukan karena wilayah Kecamatan Teluk Bayur merupakan daerah rawan bencana.
“Apalagi ketika musim kemarau, daerah ini sangat rawan kebakaran. Dan ketika musim penghujan, itu juga ada rawan banjir. Seperti di Kampung Tumbit,” katanya.
Beberapa titik hotspot banyak berada di daerah ini. Hal ini, tentu menjadi perhatian khusus pemerintah daerah.
“Kondisi hutan kita masih banyak yang gambut, sehingga ketika kebakaran terjadi, biasanya agak sulit untuk dilakukan penanganan pemadaman. Belum lagi kalau musibah yang tidak kita sangka-sangka, seperti terjadi kebakaran rumah,” ujarnya.
Menurutnya, dalam hal ini, PT Berau Coal merupakan pihak ketiga, yang mencoba untuk ikut hadir dan terlibat di dalam penanganan bencana ini.
“Tentu kami tidak berdiri sendiri karena kami adalah sebagai kontraktor pemerintah dan kami sifatnya adalah support kepada pemerintah,” tuturnya.
Sosialisasi seperti ini, lanjut Sulaiman, juga akan dilakukan di kecamatan-kecamatan lainnya, yang areanya berdekatan dengan PT Berau Coal.
“Hari ini kita melakukan di Teluk Bayur dan kita nanti juga akan melakukan di kecamatan-kecamatan lain yang areanya berdekatan atau bersampingan dengan daerah operasional PT Berau Coal,” katanya.
Dirinya menyebut, PT Berau Coal memiliki tim ERG (Tim Emergency Response Group), yang selalu terlibat di dalam penanganan ketika terjadi bencana, dengan tentunya berkoordinasi dengan BPBD.
“Kami juga melakukan kegiatan penanganan bencana di Sukabumi, dimana karena tim ERG PT. Berau Coal ini sudah tercatat di kementerian SDM, sehingga ketika ada bencana nasional tentu kami dipanggil, dipanggil untuk ikut serta dalam penanganan bencana tersebut,” bebernya.
Pada sosialisasi ini, Sulaiman berharap, memberikan pemahaman kepada warga dan bisa teruskan ke generasi-generasi muda yang ada di kelurahan maupun di kampung, baik itu di tingkat linmas maupun karangtaruna.
“Kalau kita semakin banyak tim tangkap darurat yang ada di satu wilayah itu, maka dalam penanganan bencana insyaallah kita bisa secara cepat untuk melakukan penanganannya dan tentu dibarengin dengan kemampuan atau skill yang mereka miliki,” jelasnya.
Sementara, Camat Teluk Bayur, Edi Baskoro menilai, sosialisasi ini sangat penting. Sehingga, para peserta diminta untuk benar-benar mengikuti sosialisasi ini.
“Bencana itu tidak bisa kita tebak datangnya, dan kita perlu kesiapan. Kesiapan seperti tenaganya, dimana kita evakuasi dan sebagainya,” katanya.
Dikatakannya, untuk daerah Teluk Bayur, memang wilayah berpotensi rawan bencana. Seperti, tanah longsor, kebakaran dan banjir.
“Di sekitar Sungai Kuyang, kemudian di Stasiun. Nah bencananya ini macam-macam, ada kebakaran, ada banjir, tanah longsor,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, sebagai pemerintah Kecamatan Teluk Bayur, dirinya meminta support kepada PT. Berau Coal agar kegiatan seperti ini terus berkelanjutan.
“Dan BPBD terus mengadakan sosialisasi tentang bencana ini,” imbuhnya.
Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Berau, Dedy Harianto menjelaskan, suatu bencana yang telah terjadi, tidak bisa dihentikan.
Namun, sebelum bencana terjadi, bisa melakukan apa yang harus dilakukan karena telha dibekali dengan pengetahuan.
“Kita tidak bisa menghentikan itu bencana alam, tetapi kita bisa mencegah dengan dibekali diri dengan pengetahuan. Sehingga kita mempunyai kemampuan atau kapasitas untuk bisa merespon terjadinya suatu bencana yang terjadi,” katanya.
Kepala BMKG Berau, Ade Heryadi menambahkan, kegiatan seperti ini sangat penting dilakukan. Karena, pihaknya memerlukan pengguna dari informasi cuaca.
“Siapa pengguna itu, salah satunya itu bapak-bapak yang ada disini. Bapak-bapak itu bagian yang paling ujung di masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam kehidupan, tentunya sangat membutuhkan informasi. Apalagi terkait cuaca, bagaiman informasi itu bsrguna untuk masyarakat dan betul-betul valid datanya dan dari sumber yang terpercaya.
“Untuk itu, BMKG lah yang menyampaikan informasi terkait cuaca tersebut,” pungkasnya.
Sumber: https://nomorsatukaltim.disway.id/