Memanfaatkan lahan percobaan seluas satu hektare, PT Berau Coal bersama warga Kampung Gurimbang melakukan penanaman padi di wilayah RT 4 Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, sekitar pukul 08.00 Wita, Selasa (13/8) lalu. Bibit padi yang didatangkan dari Balai Benih Bogor, Jawa Barat, ditanam oleh warga bersama-sama manajemen PT Berau Coal.
Dikatakan Lasinem, salah seorang warga Gurimbang menuturkan, dirinya baru pertama melihat bibit padi jenis tersebut dan penasaran dengan kualitas beras yang akan dihasilkan. Yang pasti, dirinya sangat senang dengan kegiatan penanaman padi tersebut, karena secara tidak langsung sangat membantu peningkatan perekonomian para petani sepertinya.“Ya senang. Terima kasih kepada PT Berau Coal,” katanya usai melakukan penanaman.
Selain memberi perhatian melalui kegiatan tersebut, PT Berau Coal, lanjut dia, juga telah memberikan pembekalan soal pertanian kepada beberapa pemuda kampung, melalui pelatihan di Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Terlebih lahan di Gurimbang saat ini masih sangat luas untuk dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. “Masih luas di sini kalau lahan kosong. Bisa digunakan untuk bercocok tanam,” tambahnya.
Sementara itu, Muhammad Riyanto, salah seorang peserta didik yang beberapa waktu lalu difasilitasi PT Berau Coal mengikuti pelatihan pertanian The Learning Farm (TLF) di Cianjur, Jawa Barat mengatakan, kegiatan penanaman padi tersebut merupakan program pengembangan pertanian di Kampung Gurimbang. Dirinya akan memberikan pendampingan dan mengajarkan warga untuk menggunakan pupuk organik. “Untuk padinya, ada dua jenis. Yakni padi inpara (padi rawa) dan padi pari. Untuk inpara sendiri ada 3 jenis, inpara 22, 24 dan 43,” jelasnya.
Padi jenis inpara, cukup mudah dikembangkan. Karena bisa ditanam di lahan rawa yang sangat banyak di wilayah Gurimbang. Namun bisa juga menggunakan lahan yang dialiri air. Dengan siklus cuaca di Berau dan pasokan air yang melimpah, tentu tanaman ini bisa tumbuh subur.“Saya sangat yakin hal ini dapat dikembangkan di Berau, karena Berau sendiri tidak pernah kekurangan air. Terlebih Gurimbang, sumber airnya sangat banyak,” lanjutnya.
Ia berharap, melalui kerja sama dengan PT Berau Coal, pengembangan padi inpara dan padi pari bisa berhasil, dan Gurimbang bisa menjadi lumbung padi di Bumi Batiwakkal. “Kalau kualitas beras, ini masuk dalam kategori yang terbaik,” katanya.
Sementara itu, General Manager (GM) Corporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal, Horas Parsaulian Pardede menuturkan, padi yang didatangkan benih super yang sebenarnya belum bisa diperjualbelikan secara bebas di masyarakat. Namun benih padi tersebut didatangkan pihaknya untuk kepentingan masyarakat.“Kita diberi. Kan saya ngomong apa adanya. Ini untuk masyarakat. Terbukti memang untuk masyarakat yang mengembangkannya,” katanya.
Dalam kurun 100 hari, padi jenis tersebut sudah bisa dipanen, dan untuk membantu perekonomian masyarakat, PT Berau Coal akan membeli hasil panen tersebut. “Selama ini kami juga membeli hasil panen masyarakat, seperti cokelat, aren, beras, dan juga madu. Maupun kerajinan tangan mereka, itu disimpan di rumah kemas yang dimiliki oleh PT Berau Coal. Kemudian dipasarkan kepada masyarakat luas,” bebernya.
Dirinya juga mengungkapkan, PT Berau Coal akan mengembangkan padi inpara dan padi pari di Berau, khususnya bagi warga kampung dampingan. “Kenapa tidak. Ini juga kan salah satu lanjutan program TLF kemarin. Di mana ada beberapa anak-anak Berau yang diberangkatkan oleh PT Berau Coal untuk mengikuti pelatihan pertanian di Cirebon,” katanya.
Sumber: Berau Post edisi Rabu, 14 Agustus 2019