Memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) 2020, PT Berau Coal kembali menghelat kegiatan Internal Fire and Rescue Challenge (IFRC) ke-VII Berau Coal. Kegiatan yang digelar kolam renang Kakaban Aquatic Tanjung Redeb, serta di wilayah Kampung Samburakat, Gunung Tabur, berlangsung selama tiga hari.
Kegiatan yang digelar sejak Senin (2/3) hingga Rabu (4/3) lalu, diikuti sebanyak 16 tim. Tim-tim tersebut berasal dari internal PT Berau Coal dan mitra kerjanya.
Ketua Panitia IFRC 2020 M Aqram mengatakan, tujuan pelaksanaan IFCR adalah untuk melatih kesigapan para petugas rescue dan mengedukasi para volunteer atau sukarelawan, saat menghadapi insiden tanggap darurat di wilayah pertambangan.
Aqram menjelaskan, kegiatan IFRC dilakukan untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap keselamatan, serta meningkatkan kemampuan fire volunteer ketika terjadi kondisi emergency di lapangan, agar tidak melebihi golden time yang sudah ditetapkan.
Banyak ilmu yang didapatkan peserta, khususnya yang berkaitkan dengan rescue. Terutama bagi volunteer yang notabene pekerja tambang. “Selain perlombaan, ini juga juga sebagai pembelajaran atau bekal untuk para pekerja,” katanya.
Sehingga apabila terjadi kecelakaan di area tambang, maka para volunteer yang telah memiliki bekal dari IFRC, diharapkan mampu menangani korban terlebih dahulu sembari menunggu tim rescue Berau Coal.
“Kami ingin mereka lebih siap dan sigap lagi untuk melakukan pertolongan. Tidak hanya menunggu tim rescue datang. Karena dengan adanya penanganan secepat mungkin terhadap korban kecelakaan, maka potensi korban jiwa bisa diminimalkan,” jelasnya.
Sementara salah satu peserta yang juga meraih The Best Captain, Yosua Posma Tambunan mengatakan, IFCR adalah satu kompetisi yang menumbuhkan jiwa penolong dengan ilmu dan pengetahuan dalam proses evakuasi dan penanganan awal pada korban.
“Menurut saya IFRC bukan sekadar chellenge, tetapi memberikan kita pengetahuan dan mengingatkan kebersamaan,” ujarnya kepada media ini.
Ia juga menjelaskan, bila mengaitkan dengan keadaan Indonesia dengan beragam bencana yang pernah terjadi, kegiatan IFRC sungguh baik bagi para karyawan untuk meningkatkan kesiap-siagaan, dalam menghadapi situasi bencana yang real. “Ajang inilah yang berguna sebagai wadah untuk meningkatkan kapabilitas tersebut, dan tentunya ajang seperti ini dapat menghadirkan nilai edukasi juga bagi masyarakat,” pungkasnya. (*/aky/***/udi)
Sumber; Berau Post edisi Jumat, 6 Maret 2020