Tanjung Redeb, Usai meresmikan pemukiman di Meraang, Kampung Tumbit Melayu Kecamatan Teluk Bayur, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri juga mengunjungi Berau Training Center (BTC) di Jalan Parapatan, Tenjung Redeb.
Salim Segaf tampak kagum melihat bangunan BTC yang megah di atas lahan seluas 15,8 Hekter dan dilengkapi area workshop, classroom, asrama, klinik, perpusatakaan, labotarioum, komputer, serta kantor staf dan pengajar. Betapa tidak, bangunan yang menelan anggaran sebesar Rp 75 milyar itu memiliki fasilitas yang tidak diragukan lagi.
Section Head Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Kebudayaan PT Berau Coal, Akhid Yusron menyambut kedatangan Mensos. Akhid menjelaskan tentang sejarah pendirian BCT. BTC ini bisa meanmpung sekitar 338orang, dengan jumlah jurusan pendidikan tinggi kejuruan bidang perkebunan, pertanian, perikanan, dan IT. “Pendidikan tinggi kejuruan ini diarahkan untuk menjadi sebuah Akademi Komunitas, yang merupakan cikal bakal menjadi Politeknik Negeri,” ujar Akhid.
Selain itu, sebagai pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) yang diarahkan untuk menyediakan tenaga terampil, juga diadakan traning seperti mekanik dan operator alat berat, welding, otomotif serta pertukangan.Dikatakan Akid, fasilitas tersbeut dibangun atas kerjasama dan kepercayaan masyarakat. Pemkab Berau yang telah mempercayakan PT Berau Coal sebagai mitra utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Berau.
“Pembangunan Pusat Pendidikan Tinggi Kejuruan dan Keterampilan Terpadu prapatan ini adalah mimpi sosial PT Berau Coal untuk meningkatkan dan menciptakan SDM yang kompeten dan memiliki daya saing hingga kancah internasional di sektor pertambangan dan agribisnis,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Salim Segaf mendukung adanya BTC sebagai pusat pendidikan. Namun ia juga berharap, BTC bisa meng-cover masyarakat kurang mampu.
Sementara Corporate Social and Responsibility Division Head PT Berau Coal Teddy Abay menambahkan, pihaknya memang berencana menjadikan BTC sebagai pendidikan sepanjang hayat dan menjadi wadah pendidikan kejar paket. “Selama menjalankan pendidikan kejar paket, peserta juga kita ajarkan keterampilan,” pungkasnya.
PT Berau Coal sebagai perusahaan tambang batu bara terbesar kelima di Indonesia, berproprasi di Kabupaten Berau dengan ijin konsesi sejak 26 April 1983. PT Berau Coal sering meraih penghargaan, baik di bidang sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup dari pemerintah. PT Berau yang termasuk dalam perusahaan tambang batubara Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi pertam, dengan luas konsesi saat ini 118.400 hektar, mengoprasikan 3 situs penambangan yakni di Lati, Binungan dan Sambarata.
90 persen saham PT Berau Coal dimiliki oleh PT Berau Coal Energy Tbk dan sisanya dimiliki oleh Sojitz Corporation. Sebagai induk usaha, PT Berau Coal Energy Tbk sejak 19 Agustus 2013 terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode BRAU. (BP/yar/har)