PT Berau Coal mendirikan Politeknik Sinar Mas Berau Coal di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertambangan dengan memprioritaskan potensi Kabupaten Berau
Direktur Utama (Dirut) Berau Coal, Fuganto Widjaja menyampaikan peresmian politeknik pertama di Berau itu berlangsung pada 5 April dan bertepatan dengan ulang tahun ke-36 PT Berau Coal.
“Kehadiran lembaga pendidikan vokasi di bidang pertambangan, yang berasal dari inisiasi perusahaan dan berada persis di sentra pertambangan adalah upaya menjaring potensi setempat, berikut membekali mereka dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Fuganto, Rabu (10/4/2019).
Menurut Fuganto, Politeknik Sinar Mas Berau Coal bermula dari diklat berdurasi tiga bulan bagi para lulusan sekolah menengah atas, hingga kini tumbuh menjadi lembaga pendidikan Diploma pertama di Kabupaten Berau. ini sejalan juga dengan upaya pemerintah melalui Kementerian ESDM mendorong keterlibatan sektor industri guna berbagi pengetahuan, kompetensi, dan kecakapan dalam menghasilkan sumber daya siap kerja.
Politeknik yang dikelola oleh Yayasan Dharma Bakti Berau Coal ini pada tahun 2018 mendapatkan izin membuka program studi Diploma 4 Teknik Rekayasa Logistik, Diploma 3 Perawatan Mesin Pertambangan serta Diploma 3 Survei dan Pemetaan menggunakan pendekatan dual system yang mengkolaborasikan pembelajaran sebanyak 30% dan 70% berupa praktik di lingkungan kerja, sesuai kebutuhan industri pertambangan.
Penuhi Kebutuhan SDM, Berau Coal Dirikan Politeknik
Tampak Menteri ESDM resmikan Politeknik Sinar Mas Berau Coal. (Foto: tribun)
Peresmian Program Pemberdayaan Masyarakat di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kaltim tersebut dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.
Ia berharap lembaga pendidikan vokasi yang didirikan oleh industri bisa bersinergi baik dengan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sehingga bisa memperbesar potensi SDM yang ada.
“Sama dengan arahan Bapak Presiden, ke depan, kita sebagai bangsa yang memiliki jumlah tenaga kerja besar, harus menciptakan lebih banyak sekolah vokasi. Kita sudah memiliki banyak sekali sekolah umum, tapi kurang memberikan keahlian spesifik, sementara lapangan kerja saat ini sangat membutuhkan keahlian yang spesifik, melalui vokasi, ” ujar Ignasius Jonan.
Presiden Komisari Berau Coal, G. Sulistiyanto yang hadir juga mengatakan, pihaknya meyakini pemerataan pendidikan yang berkualitas adalah landasan bagi pergerakan roda bisnis berkelanjutan. “Khususnya bagi Berau Coal yang didukung lebih dari 21 ribu karyawan berikut kontraktor, dimana 52 persen diantaranya adalah masyarakat Berau.” [MNR – Kabar Energi}