Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) menjadi momok yang dihadapi seluruh masyarakat dunia, tidak terkecuali di Indonesia, lebih dari 1.790 telah positif terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, China, ini. Berbagai upaya mengantisipasi penyebaran virus Corona yang begitu masif di Indonesia telah dilaksanakan, pemerintah berupaya keras membatasi penyebaran virus dan tangani masyarakat terdampak Covid-19.
Situasi yang sulit, namun industri strategis seperti tambang batu bara, yang menjadi sumber energi bahan bakar PLTU untuk menghasilkan listrik terus dijaga pasokannya, supaya pasokan listrik tetap terjaga dengan baik, sehingga ketersediaan listrik untuk sektor medis tetap berjalan dengan baik, dan beberapa daerah yang menggantungkan ekonomi pada sektor tambang tetap berputar.
Untuk menjaga kelancaran operasional tambang, ESDM – Minerba telah menerbitkan Surat Direktur Teknik dan Lingkungan/Kepala Inspektur Tambang Nomor 797/37.04/DBT/2020 tanggal 12 Maret 2020 perihal Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja dan juga Surat Edaran Surat Edaran Nomor: 02.E/04/DJB/2020 tanggal 24 Maret 2020 Tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Menjadi upaya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan bagi pekerja tambang dari penyebaran Covid 19. Surat Minerba menekankan pada prilaku hidup sehat, kampanye kesadaran penanggulangan Covid 19, dan upaya karantina bagi orang yang barusan melakukan perjalanan dari daerah negara yang terjangkit Covid 19.
Berpedoman pada surat ESDM – Minerba dalam pencegahan covid 19, PT Berau Coal (BC) menjalankan protokol dan upaya untuk pencegahan penularan antara lain dengan langkah preventif dengan mengeluarkan kesiapsiagaan penanggulangan Covid 19 di lingkungan operasional PT Berau Coal sejak 16 Maret 2020.
Pada tahap awal, upaya pencegahan dilakukan dengan membangun kesadaran setiap orang di operasional tambang untuk sadar bahaya Covid 19. Penyebaran informasi dan sosialisasi secara masif telah dilakukan baik melalui email, pemasangan material komunikasi, dan melalui media sosial.
Program kampanye tersebut untuk membangun kesadaran dan prilaku hidup sehat, mendorong kebiasaan cuci tangan pakai sabun atau memakai sanitizer untuk steriliasi dan mengurangi memegang mata, hidung, mulut dan telinga yang menjadi pintu masuk virus ke tubuh.
Upaya eleminasi penyebaran Covid 19 juga dilakukan dengan penyediaan thermo gun untuk pemeriksaan suhu dan hand sanitizer ditempatkan di tempat-tempat strategis, bagi yang suhu lebih dari 37,5 derajat, tidak diperkenankan masuk dan diharuskan memeriksakan diri ke klinik perusahaan.
Pararel dengan program tersebut, BC juga memberlakukan program social distancing setiap orang yang ada di wilayah operasional tambang. “Social distancing intinya memberikan jarak antara karyawan satu sama lain, memberikan jarak aman baik saat kerja maupun ketika di alat transportasi menuju tempat kerja, larangan menerima tamu (kecuali izin khusus), memaksimalkan penggunaan teknologi sebagai pengganti kegiatan tatap muka, penyemprotan desinfektan di area kerja dan mes, karantina 14 hari bagi pekerja yang sakit atau datang dari luar, dan beberapa program yang lain”, ujar Feri Indrayana, Kepala Teknik Tambang.
“BC juga membangun sistem pelaporan dan respon terkait Covid-19 juga terbuka 24 jam, jika ada pekerja yang sakit dapat segera melapor ke CCR melalui telepon/whatsapp/sms nantinya tim Emergency Response Group (ERG) akan berkoordinasi dengan dokter / paramedis untuk melakukan pemeriksaan”, tambah Feri.
Selain internal, perusahaan juga mendukung program pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini, beberapa Himbauan Pemerinta Daerah juga telah dikeluarkan guna penanggulangan wabah pandemik ini. Dimana BC, melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) juga memberikan komitmen mendukung alat pelindung diri untuk petugas medis berupa masker, sarung tangan, baju medis, kaca mata, sepatu boot, keranda medis khusus COVID 19 dan rapid test untuk ODP dan PDP di RS Abdul Rivai.
“APD Medis tersebut nantinya akan diserahkan ke RSUD Abdul Rivai dan tim medis yang lain, saat ini sedang dilakukan pengadaan secara bertahap”, papar Arif Hadianto, Corporate Communications Manager Berau Coal.
Di tengah ancaman wabah virus Corona, kebijakan perusahaan saat ini mendorong langkah – langkah yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, dengan tetap menjaga supaya operasional tambang tetap berjalan. Operasional tambang perlu dijaga karena saat ini menjadi salah satu motor utama pemasok sumber energi dan penggerak ekonomi di Kabupaten Berau.
Data BPS 2018 menyebutkan 62,68 % PDRB kab Berau tergantung pada aktifitas tambang. “Total APBD Berau 2019 sejumlah 2,4T, dengan 62% bergantung pada bagi hasil tambang, dimana itu digunakan untuk membiayai pembangunan di Kabupaten Berau dan juga pengeluaran rutin seperti Gaji PNS”, tambah Muharram, Bupati Berau.
Disisi lain, BC merupakan satu-satunya perusahaan yang menyuplai batu bara ke PLTU Lati, yang mana menjadi sumber listrik utama di Kabupaten Berau. Konsistensi pasokan harus tetap dijaga agar pasokan listrik bagi masyarakat tetap berjalan dengan baik dan tidak menganggu aktifitas perekonomian.
“Tambang batu bara adalah industri strategis, industri hulu, menjaga operasional tambang tetap berjalan dengan baik berarti menjaga pasokan sumber daya energi ke PLTU supaya ketersediaan listrik konsisten terjaga dan memberikan manfaat bagi kita”, tambah Arif Hadianto.