JAGA KESEHATAN GIGI: Sikat gigi bersama yang dilakukan ribuan siswa SD dalam memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Dunia di Lapangan Pemuda Tanjung Redeb, kemarin.
Ajak Ribuan Siswa SD Sikat Gigi
Peringati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Dunia
TANJUNG REDEB – Memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Dunia, Jumat (20/3) kemarin, PT Berau Coal (PT BC) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Berau mengajak lebih dari 1.000 siswa sekolah dasar untuk sikat gigi bersama di Lapangan Pemuda, Tanjung Redeb.
Mereka yang terlibat, yakni 659 siswa SD 002 Tanjung Redeb dan 579 siswa SDIT Ash Shohwah. Ribuan peserta tersebut, dibekali petunjuk menyikat gigi yang benar, kemudian dipantau praktiknya.
Tingginya persentase karies gigi di kalangan siswa, melatarbelakangi gelaran tersebut. Hingga saat ini, masih banyak ditemui anak-anak yang mengalami penyakit gigi dan mulut. Alasannya, karena belum benar atau bahkan tidak rutin menyikat gigi sesuai anjuran, minimal 2 kali sehari.
Sehingga, lewat kegiatan itu diharap mampu memotivasi siswa lebih peduli kesehatan mulutnya. Selain itu, peran guru sebagai orangtua pengganti di sekolah juga diperlukan sebagai mediator dalam peningkatan derajat kesehatan anak didiknya. Pasalnya, dengan rutin menyikat gigi dengan baik dan benar maka, telah melakukan tindakan pencegahan atau preventif. Dengan demikian, bakal tercapai juga kualitas hidup sehat yang tentu mendukung siswa meraih prestasi.
“Ini kali yang kedua kita lakukan bersama PT Berau Coal, dan untuk tahun ini dilakukan sikat gigi serentak bersama 100 ribu sekolah se Indonesia. Semoga bukan hanya jadi acara seremonial saja, tetapi menjadi kebiasaan bagi siswa,” ujar drg Rustan Ambo Asse, ketua PDGI Berau, kepada media.
Menurutnya, dukungan dari semua pihak terkait, tak terkecuali pihak swasta sangat dibutuhkan. Seperti yang telah dilakukan perusahaan tambang batu bara terbesar di Berau tersebut.
Sedangkan Puspa Rini, kepala SDIT Ash Shohwah yang mendampingi muridnya dalam agenda tersebut mengaku menyambut baik kegiatan itu. Pasalnya, sama seperti yang telah dikatakan drg Rustan Ambo Asse, kesehatan gigi dan mulut anak didiknya masih perlu perhatian.
“Salah satu contohnya, ketika ada pemilihan dokter cilik, pasti anak-anak banyak yang nggak pede (percaya diri, Red.) karena giginya banyak yang bolong –bolong,” akunya.
Tak hanya mendapat petunjuk sikat gigi dengan benar, siswa didik yang diharuskan mengisi formulir tiap hari, juga menurutnya akan baik dalam memupuk kebiasaan karena dilakukan selama 21 hari. (*/iin/***/app)