Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan suatu daerah. PT Berau Coal pun terus berkomitmen membantu pemerintah daerah dalam menyediakan pendidikan hingga ke bagian pelosok, khususnya yang masih dalam lingkar tambang perusahaan batu bara terbesar di Kabupaten Berau itu.
Sejak tahun 2014 lalu, bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Ar-Rizky, PT Berau Coal menghadirkan pendidikan bagi anak-anak di Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kilometer 21 Sambarata, Kampung Tasuk, Gunung Tabur.
Pengelola PKBM Ar-Rizky Andi Nur Asni, mengakui memulai proses belajar mengajar di sana bukanlah perkara yang mudah, mengingat kebiasaan orang tua yang dulunya memang lebih memilih membawa anaknya ke hutan untuk mencari buah atau berburu hewan.
Kebiasaan itu lah yang membuat anak-anak di sana satu tahun lalu juga enggan untuk bersekolah. Pihaknya pun melakukan pendekatan dengan mendatangi satu per satu rumah warga, memberi pemahaman kepada setiap orang tua tentang pentingnya pendidikan.
Usaha tidak pernah membohongi hasil, setelah pendekatan berbulan bulan anak-anak di KAT 21 Sambarata mulai menikmati proses belajar mengajar. Hingga kini jika aktivitas sekolah diliburkan, maka anak didiknya selalu bertanya kapan sekolah kembali dibuka.
Tak ingin semangat anak didiknya kendur, pihaknya pun tetap melaksanakan belajar mengajar dengan tatap muka. Masih terbatasnya jaringan telekomunikasi di KAT 21 membuat pembelajaran daring tidak bisa dilaksanakan.
Setiap hari, tenaga pengajar dari PKBM yang dikelolanya pun harus menempuh perjalanan dua jam dari Kecamatan Tanjung Redeb untuk bisa sampai di lokasi tersebut. “Aksesnya lumayan jauh. Tapi kami tetap bersemangat melihat wajah polos mereka. Tentunya kami tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi ini,” katanya.
Setelah menjalani tahap belajar mengajar, Senin (22/6) lalu anak-anak KAT 21 Sambarata menerima evaluasi hasil belajar untuk semester genap tahun ini. “Jadi kemarin (Senin, red) kami melaksanakan pembagian rapor bagi anak Paud dan juga paket A,” ujarnya, Selasa (23/6).
Adapun bangunan tempat pelaksanaan belajar mengajar jelas Andi, merupakan bangunan yang secara menyeluruh menggunakan anggaran dari PT Berau Coal. Selain bangunan, dukungan lain dari PT Berau Coal yakni kelengkapan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar seperti seragam sekolah bagi anak-anak, juga insentif guru.
“Gaji kami juga ditanggung oleh mereka (PT Berau Coal, red). Begitu juga seragam dan keperluan lain anak-anak yang belajar di sini,” katanya.
Sementara, Manager Community Development PT Berau Coal Hikmawaty, menuturkan, mengingat kondisi yang sangat jauh, maka PT Berau Coal melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) bekerja sama dengan PKBM Ar Rizky untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Adapun program kerja sama dengan PKBM Ar-Rizky sudah dimulai sejak tahun 2019 lalu. “Untuk semua proses belajar mengajar, kami full support akan semua kebutuhan fasilitas baik sarana dan prasarananya,” jelasnya.
Usai melaksanakan pembagian rapor, PT Berau Coal turut membagikan seragam untuk para siswa, serta buku-buku untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
Di tempat yang sama, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Ambo Saka, mengucapkan terima kasihnya kepada manajemen PT Berau Coal yang sudah memperhatikan pendidikan anak-anak di daerah pedalaman.
“Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan pembagian rapor sebagai evaluasi hasil belajar anak-anak di KAT Sambarata yang saat ini jumlahnya 18. Semoga bisa terus berkembang,” ungkapnya.
Ia juga berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut karena pendidikan memang sangat penting di era saat ini. “Terima kasih karena PT Berau Coal sudah peduli pendidikan di Bumi Batiwakkal. Mereka juga peduli dalam mencerdaskan bangsa. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” pungkasnya.
Sumber: Berau Post edisi Rabu, 24 Juni 2020