Dilatih Penanganan Keselamatan Gawat Darurat dan Observasi Bawah Air
PRAKTIK: Selain pemberian materi, para peserta pelatihan juga melakukan simulasi langsung di kolam renang Kakaban Aquatic.
TANJUNG REDEB – PT Berau Coal dukung pelatihan keselamatan dasar penanganan gawat darurat dan observasi bawah air bersama satuan Polairud Polres Berau, di Gedung Widargo Mapolres Berau yang telah dilaksanakan sejak, Sabtu (7/1) lalu.
Bertemakan ‘Baca Kondisi, Ambil Tindakan, dan Selamatkan’ kegiatan itu turut didukung instruktur profesional dari tim Emergency Respons Group (ERG) PT Berau Coal. Diikuti sebanyak 50 peserta terdiri dari anggota Polairud dan Polsek Polres Berau. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, dua hari materi dan satu hari praktik langsung di kolam renang Kakaban Aquatic.
Salah satu peserta pelatihan, Aipda Romy Kalces, mengatakan, cukup banyak ilmu yang dia dapatkan setelah tiga hari mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Polairud Polres Berau bersama instruktur dari PT Berau Coal itu.
Pelatihan ini dinilainya sangat bermanfaat dan perlu untuk dikuasai. Apalagi di hari terakhir peserta diberi kesempatan untuk mempraktikkan bagaimana menyelamatkan korban yang berada di dasar laut.
“Kami ucapkan terima kasih banyak kepada PT Berau Coal atas dukungan dan bantuannya, karena sudah memberikan ilmu melalui pelatihan oleh instruktur profesionalnya. Harapannya juga bisa berlanjut kegiatan seperti ini,” kata Romy kepada Berau Post, kemarin (9/1).
Sementara itu, salah satu instruktur pelatih dari ERG Berau Coal Andi Basri, menyampaikan, materi yang sudah diberikan kepada peserta pelatihan yakni berupa terkait pertolongan pertama di area permukaan air dan perkenalan sebagai pembekalan lisensi underwater rescue.
“Tiga hari semua latihan berjalan lancar. Peserta yang terdiri dari rekan-rekan anggota Polres Berau dan Polsek Berau, termasuk anggota Polairud juga sangat antusias mengikuti pelatihan ini,” ucap Basri.
“Apalagi di hari terakhir, dimana kita mengaplikasikan semua materi yang diberikan di kolam renang,” sambungnya.
Diterangkannya, saat praktik di kolam renang, instruktur pelatih memperkenalkan scuba dan juga memberikan beberapa praktik terkait pertolongan pertama yang akan dilakukan ketika mendapati korban yang mengalami cedera di area permukaan air.
Para peserta sangat semangat dan antusias sekali mengikuti setiap materi yang disampaikan. Termasuk kegiatan diving dan beberapa tahapan praktik diselesaikan oleh peserta dengan sangat baik sekali.
“Harapannya kegiatan ini dapat terus berlanjut, tidak hanya sampai di pelatihan ini. Itu juga agar komunikasi bisa tetap terus berjalan dengan tim Polairud Polres Berau,” katanya.
Sementara Kasat Polairud Berau AKP Herman, turut menyambut baik kerja sama dari PT Berau Coal dengan Polres Berau untuk melakukan pelatihan keselamatan dasar penanganan gawat darurat dan observasi bawah air.
“Karena tak dimungkiri di Kabupaten Berau ini banyak daerah wisata serta berpotensi terjadi bencana seperti bencana banjir, tanah longsor, tentu semua itu membutuhkan keahlian dan kemampuan untuk melakukan penyelamatan jiwa manusia,” jelas Herman.
Diakuinya untuk Polairud sendiri untuk keanggotaan masih sangat butuh kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan tindakan penyelamatan, serta pengamanan di tempat-tempat wisata, maupun yang mempunyai potensi bencana alam dalam penanganan pertama untuk membantu masyarakat.
“Harapan kami, dari puluhan anggota yang ikut serta dalam pelatihan tersebut juga bisa berbagi ilmunya kepada anggota lainnya. Sehingga seluruh anggota bisa mengetahui tentang penanganan awal, pertolongan kepada masyarakat saat bencana alam atau laka air atau laka lainnya,” bebernya.
Kabag SDM Polres Berau Winarto, menambahkan, potensi terjadinya laka air di Berau tergantung pada cuaca. Jika dalam kondisi cuaca ekstrem tentu tak jarang terjadi laka laut. Jika cuaca landai tentu saja laka air dan laka laut kecil potensinya terjadi. Meski begitu, pihaknya tetap terus memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya di wilayah perairan hingga pelabuhan-pelabuhan dermaga. Supaya hati- hati dan waspada.
“Paling utama diimbau kepada motoris atau instansi setempat jika cuaca buruk jangan memaksakan untuk tetap membawa penumpang melewati jalur air,” tegasnya.
Sumber: berau.prokal.co