PT Berau Coal kembali serahkan 8 (delapan) unit rumah layak huni kepada masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kilometer 2 Kampung Sambakungan, Gunung Tabur pada Jumat (14/2) dan kepada masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Petung di Kampung Merancang Ulu, Gunung Tabur, Rabu (19/2) lalu.
Penyerahan dan peresmian secara simbolis dilakukan dengan menggelar syukuran, ditandai dengan pembacaan doa, pemotongan tumpeng serta pemotongan pita di rumah yang diserahkan kepada warga, serta pemberian plakat kepada warga yang menerima rumah dari program PT Berau Coal.
Ketua RT 6 KAT KM 2 Lati, Ilham mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT Berau Coal karena warga yang sebelumnya tinggal di KM 10 dan 16 perlahan dipindahkan ke KM 2 yang aksesnya lebih dekat dengan pemerintahan.
“Aksesnya lebih dekat. Sekarang sudah ada kurang lebih 30 kepala keluarga yang mendiami KM 2 ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ajis, salah satu menerima bantuan rumah mengaku sangat bersyukur. Pasalnya di lokasi yang lama akses yang ditempuh cukup jauh, terlebih jika musim hujan, tentu akan membuat mereka susah untuk beraktivitas.
“Bersyukur pastinya. Saya juga ucapkan rasa terima kasih dan merasakan manfaat keberadaan operasional PT Berau Coal. Syukurnya lagi saya tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk rumah ini, murni dari bantuan PT Berau Coal,” katanya.
Kepala Kampung Merancang Ulu Andi Marpai, mengatakan, bantuan yang diberikan PT Berau Coal termasuk bantuan yang komplit. Selain rumah, warga juga dipasangkan listrik.
“Terasa sekali keberadaan operasional PT Berau Coal. Mereka membawa warga ini dari pedalaman, menuju ke akses yang lebih mudah dijangkau,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Coorporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal Horas Parsaulian Pardede, mengatakan, tahun lalu pihaknya telah menyerahkan bantuan sebanyak 4 unit rumah. Sementara untuk tahun 2020 ini, PT Berau Coal berencana akan membangun 8 unit lagi.
“Lokasi akan dibagi, yakti KAT KM 2 Lati dan di KAT Petung,” tuturnya.
Itu katanya memang program PT Berau Coal dalam membantu perekonomian masyarakat, begitu juga dalam pemberian pelatihan pertanian.
“Dengan ini kami inginkan supaya masyarakat KAT bisa mandiri dalam berbagai hal,” pungkasnya.