Pemerintah Kabupaten melalui DPUPR dan Dishub, bersinergi dengan PT Berau Coal dan mitra kerjanya PT Buma, melakukan perbaikan jembatan Samburakat-Sambakungan.
Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, bersinergi dengan PT Berau Coal dan mitra kerjanya PT Buma, melakukan perbaikan jembatan Samburakat-Sambakungan yang mengalami longsor. Perbaikan dimulai dengan mobilisasi material dan alat berat, kemarin (29/4).
Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan dan Jembatan Wilayah 1 DPUPR Berau, Dessy Rosalia mengatakan, kondisi jembatan sementara (jembatan bailey) yang berada pada jalan baru Samburakat-Sambakungan terjadi penurunan atau longsor pada sisi kanan abutment jembatan arah Sambakungan. Sehingga menyebabkan jembatan miring akibat tergerus oleh debit air yang terlalu banyak.
“Karena beberapa hari ini curah hujan lumayan besar. Air yang mengalir deras dan menggerus tanah penahan abutment jembatan,” ujarnya kepada Berau Post, kemarin.
“Selain itu karena jalan ini merupakan jalur pendekat dan tercepat menuju arah Tanjung Batu, sehingga kendaraan besar dan kecil semua lewat jalan ini dan arus kendaraan yang padat,” lanjutnya.
Lebih lanjut kata Dessy, karena sisi jembatan kondisinya longsor maka jembatan digeser sementara untuk memperbaiki abutment jembatan, dengan menimbun yang longsor, mengangkat atau menggeser jembatan dengan crane.
“Jembatan tersebut digeser ke arah utara kurang lebih 3 meter dengan menggunakan crane,” jelasnya.
Dalam upaya perbaikan ini, pihaknya berkoordinasi dan bersinergi dengan beberapa perusahaan, seperti PT Berau Coal dan PT Buma. Selain itu juga dengan instansi terkait yakni Dishub, untuk pengalihan arus kendaraan roda empat atau lebih ke arah jalan poros Tanjung Batu.
“Jembatan ini adalah akses vital yang menghubungkan antara Samburakat dan Sambakungan. Sehingga harapannya pengerjaan perbaikan jembatan ini bisa selesai secepatnya,” tuturnya.
Disebutnya estimasi pekerjaan satu pekan. Namun jika kondisi cuaca mendukung, diharapkan selesai dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan bisa tuntas.
Ditambahkan Frisko Hakim, Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Berau, pihaknya bertugas menangani rekayasa lalu lintas berupa pengalihan arus lalu lintas mengikuti jalan nasional, selama kegiatan perbaikan fondasi jembatan dengan pemasangan rambu-rambu sementara.
“Agar pekerjaan perbaikan jembatan ini berjalan lebih optimal, kami berharap adanya kesadaran masyarakat untuk berkenan memutar lebih jauh mengikuti jalan nasional selama masa perbaikan” ungkap Frisko.
Sementara itu Corporate Communication Manager PT Berau Coal Arif Hadianto menyampaikan, perbaikan jembatan tersebut merupakan bentuk respons cepat PT Berau Coal yang bersinergi bersama pemerintah kabupaten melalui DPUPR dan Dishub.
“Kondisi jembatan yang miring akibat longsor, sangat membahayakan warga yang melewatinya, sehingga segera diupayakan perbaikan,” ucap Arif.
Pengerjaan perbaikan dimulai sejak Kamis (29/4) kemarin, diperkirakan akan selesai dalam beberapa hari. Adapun bentuk dukungan Berau Coal dan Buma selaku mitra kerja, yakni material untuk perbaikan jembatan dan alat berat.
“Kami bersinergi dengan pemerintah daerah dalam hal ini DPUPR dan Dishub, serta mitra kerja kami PT Buma, agar masyarakat setempat dapat berkendara dengan aman,” pungkasnya. (*/LFF)
Sumber: Berau.prokal.co