Hari Peduli Sampah Nasional – 21 Februari 2021
21 Februari 2005, hujan deras memicu gunungan sampah setinggi 60 meter di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwi Gajah longsor. Bencana itu menghantam permukiman dekat TPA yang terletak di Cimahi, Jawa Barat tersebut dan menyebabkan tidak lebih 157 warga tewas serta dua kampung tertimbun longsor sampah. Setahun kemudian, insiden itu diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Lima belas tahun berlalu, HPSN kembali dirayakan melalui berbagai seremoni. Khusus tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengangkat tema “Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi”. Inspirasinya dari arah positif pertumbuhan sektor industri pengolahan sampah di tengah ekonomi yang sedang resesi akibat pandemi Covid-19.
Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengungkapkan, ada ada tiga tujuan dari Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2021, sebagaimana Surat Edaran Menteri LHK, Siti Nurbaya tertanggal 1 Februari 2021 di antaranya sebagai berikut:
- Memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
- Memperkuat partisipasi publik dalam upaya menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi melalui gerakan memilah sampah.
- Memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau (green business) dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
Dalam mendukung program pemerintah Indonesia Bebas Sampah, PT Berau Coal berpartisipasi secara aktif dalam upaya pengurangan dan pengelolaan sampah yang dihasikan dari kegiatan operasional PT Berau Coal. Beberapa program yang telah dijalankan adalah program-program terkait reduce, reuse dan recycle.
Untuk program reduce dilakukan dengan kegiatan pengurangan konsumsi air minum dalam kemasan melalui pembagian tumbler yang dapat digunakan berulang-ulang, pada tahun 2020, tidak kurang dari 1000 tumbler yang dibagikan untuk mendukung program ini. Untuk program reuse, dilakukan melalui program pemanfaatan kembali limbah-limbah yang masih bisa dimanfaatkan, diantaranya pemanfatan kembali ban bekas untuk konstruksi in dan out pada fasilitas water monitoring point, drop-structure, median jalan dan lain-lain. Untuk program recycle sendiri dilaksanakan melalui pemanfaatan sampah kertas untuk pembutan batako kertas dan media tanam hydroseeding. Program-program ini, secara kuatitas ditingkatkan dari tahun ke tahun dan dijadikan salah satu komitmen bersama mitra kerja dalam program pengelolaan lingkungan.
Program-program ini juga telah banyak memberikan kontribusi positif dalam berbagai penilaian kinerja lingkungan oleh stakeholder terkait, seperti Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan KLHK. Keberlangsungan program ini diharapkan diikuti dengan kesadaran seluruh karyawan perusahaan akan pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan sekitar dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan karakteristik sampah.
Sampah dapat menjadi musibah namun sampah juga dapat menjadi anugerah jika kita bijak dalam pengelolaannya. Selalu terapkan konsep 4R dalam pengelolaan sampah sehari-hari (reduce, reuse, recycle, dan recovery). Mari bersama-sama menjaga kualitas lingkungan sekitar kita, mulai dari diri sendiri, hal yang kecil dan dari sekarang. (*/LFF)