Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalimantan Timur Koordinator Berau, menggelar workshop jurnalistik bagi pelajat tingkat SMA sederajat dan mahasiswa di Kabupaten Berau, selama dua hari dari tanggal 19 – 20 Desember 2016 lalu di gedung Berau Training Center (BTC), Parapatan.
Kegiatan yang didukung PT Berau Coal melalui Public Relations Departemen dan Humas Pemerintah Kabupaten Berau tersebut diikuti puluhan peserta. Sekretaris IJTI Kaltim, Jasmin, yang juga menjadi narasumber workshop, mengungkapkan pelatihan jurnalistik ini sebagai bagian untuk memberikan pengetahuan kepada para generasi muda di Kabupaten Berau tentang jurnalistik.
Selaku pengurus IJTI Kaltim, Jasmin juga menyampaikan terima kasih kepada Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo yang memberikan perhatian serius terhadap jurnalis bahkan hadir langsung untuk membuka workshop jurnalistik. Serta PT berau Coal yang memberikan dukungan sehingga workshop di Kabupaten Berau dapat terlaksana.
“Kami berharap para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini karena jarang sekali ada pelatihan semacam ini di Berau, biasanya di kota-kota besar dan itu pun berbayar,” ujar Farhan Soeprapto, Media Relations Specialist yang berkesempatan memberikan sambutan.
Senada dengan Farhan, Agus Tantomo juga mengharapkan para peserta memanfaatkan workshop ini secara maksimal untuk menambah ilmu jurnalistik serta mengapresiasi kepada wartawan yang tergabung dalam IJTI dengan menggelar workshop bagi pelajar dan mahasiswa Kabupaten Berau.
Workshop disampaikannya berbeda dengan seminar, dimana melalui workshop para peserta tidak hanya menerima teori, namun juga praktik langsung, sehingga ilmu yang didapatkan lebih lebih dan dapat langsung diimplementasikan. Dia berharap para peserta yang terpilih dalam pelatihan ini untuk bersungguh-sungguh mengikuti hingga tuntas.
Wartawan disampaikan Wabup Agus Tantomo memiliki peran penting. Bagi pemerintahan wartawan ibarat rem yang setiap saat dengan fungsi kontrolnya mengingatkan pemerintah dalam setiap melaksanakan program dan kegiatan pembangunan. Artinya kritikan yang diberikan wartawan itu adalah rem, karena tanpa ada kritikan maka tidak ada fungsi kontrol.
Dikatakan Agus Tantomo di Indonesia banyak wartawan yang telah mendapat posisi penting di negara ini. Ia mencontohkan Harmoko yang menjadi menteri penerangan di orde baru berawal dari karier sebagai seorang wartawan. Begitu juga dengan Dahlan Iskan mantan menteri badan usaha milik negara (BUMN) juga adalah wartawan. “Jadi wartawan ini bukan profesi akhir tetapi bisa menjadi anak tangga untuk mencapai karier yang lebih tinggi,” ucapnya.
Atas nama Pemkab Berau, Wabup Agus Tantomo juga menyampaikan terima kasih kepada wartawan yang terus mendukung promosi wisata Bumi Batiwakkal. Sehingga dengan workshop jurnalistik diharapkannya akan semakin banyak orang yang mempublikasikan pariwisata daerah ini.
“Bayangkan kalau semua sudah terlatih dan bisa membantu dalam pembangunan pariwisata Berau,” tandasnya.